TEMPO.CO, Jakarta--Riset ilmiah menunjukkan bahwa Bumi diperkirakan sudah berusia 4,5 miliar tahun. Planet Biru ini menyokong beragam evolusi makhluk hidup dan mengalami berbagai peristiwa mulai dari bencana alam hingga tabrakan asteroid selama periode itu. Penasaran sampai kapan planet biru ini mampu bertahan?
Penelitian terbaru menunjukkan planet ketiga dalam sistem tata surya ini bisa mendukung kehidupan hingga 1,75 miliar tahun lagi. Itulah kalkulasi usia habitat di Bumi selama tidak ada bencana nuklir hebat, tabrakan asteroid atau intervensi alam lainnya yang mampu menghancurkan planet.
Meski Bumi bisa bertahan dengan segala macam skenario bencana terdahsyat, kekuatan astronomi yang luar biasa tetap saja membuat planet itu tak bisa ditinggali lagi. Di masa datang, antara 1,75 hingga 3,25 miliar tahun dari sekarang, Bumi diprediksi keluar dari jalurnya di tata surya dan masuk ke "zona panas" mendekati matahari.
Perubahan suhu ekstrim adalah ancaman besar bagi kehidupan manusia dan bentuk kehidupan kompleks lainnya. “Manusia sudah kesulitan dengan adanya perubahan kecil suhu. Sementara dalam kondisi ekstrim hanya mikroba tertentu yang bisa bertahan,” kata Andrew Rushby, peneliti dari Universitas East Anglia di Inggris.
Keberadaan air menjadi kunci penting sebuah habitat layak atau tidak. Habitat layak sebuah planet seperti Bumi, dalam sistem tata surya mana pun, dipengaruhi oleh jarak planet dari mataharinya agar bisa memiliki air cair. Semakin dekat ke matahari lautan di Bumi akan menguap karena perubahan suhu ekstrim. Tentu saja kehidupan di Bumi termasuk manusia akan musnah sebelum planet masuk ke zona panas.