TEMPO.CO, Gresik - Dermaga curah cair Pelabuhan Gresik segera beroperasi bulan depan. General Manager Pelindo III (Persero) Cabang Gresik, Machmud Samsudin, mengatakan terminal ini merupakan pengembangan dermaga curah cair sebelumnya yang hanya menampung 1 kapal.
Ia berharap, dermaga yang menelan anggaran Rp 50 miliar itu mampu mempercepat proses bongkar muat. Dermaga curah cair yang baru bisa membongkar 100 ton selama 1 jam. "Akhir September ini proses konstruksi selesai, jadi Oktober bisa digunakan," ujar Machmud saat meninjau proyek di Pelabuhan Gresik, Jumat 20 September 2013.
Saat ini dermaga curah cair hanya mampu membongkar 70 ton dalam tempo satu jam. Pengerjaan dermaga baru ini telah dimulai sejak Februari 2013. Nantinya, dermaga sepanjang 210 meter tersebut mampu menampung sandar tiga kapal sekaligus. Rinciannya, dermaga sisi luar sebanyak dua unit kapal dan sisi dalam satu unit. Dengan begitu, proses loading unloading curah cair semakin cepat dan efektif. Dirinya mengakui infrastruktur Pelabuhan Gresik masih terbilang minim hingga berdampak pada lambatnya proses bongkar muat.
Selain soal dermaga, Samsudin mendorong agar PT Kereta Api Indonesia menghidupkan kembali jalur rel kereta ke Pelabuhan Gresik. Sebab, arus perdagangan melalui Pelabuhan Gresik terus meningkat setiap tahun. Bila tidak didukung moda transportasi kereta, ia khawatir memicu macet di area pelabuhan. Kondisi saat ini, kata ia, hilir mudik truk-truk sudah menimbulkan kemacetan parah di jalanan Kota Gresik. "PT KAI harus melihat peluang ini. Kalau pakai kereta, saya yakin distribusi barang dari dan ke pelabuhan makin cepat dan efisien," ujarnya.
Manager Operasional Pelabuhan Gresik, Teguh Budiarto, mengatakan pengembangan infrastruktur lain di pelabuhan terus dikebut. Selain dermaga curah cair, dermaga multipurpose dan dermaga general cargo dalam proses konstruksi. Pembangunan ini seiring tingginya arus perdagangan yang melalui Pelabuhan Gresik.
Ia mencatat, setiap tahun minimal 10 ribu ton komoditas bongkar muat lewat Gresik. Pihaknya juga terus bersinergi dengan Pertamina dan pemilik pelabuhan swasta lain di Gresik untuk memanfaatkan lahan bersama. "Kami sedang meminta ke pertamina supaya lahan 1 hektar dipakai untuk akses transportasi ke Pelabuhan Gresik. Ini siasat mencegah kemacetan di area pelabuhan," kata Teguh.
DIANANTA P. SUMEDI
Topik terhangat:
Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Mobil Murah | Miss World Info Haji
Berita terpopuler:
'Efek Jokowi' Hanya Terbukti di Twitter?
Kenapa TVRI Tak Bacakan HL Koran Tempo Pagi Ini?
Satu Pelaku Penembakan Briptu Ruslan Ditangkap
Masuk Daftar Hitam AS, Afif: Saya Hanya Guru Ngaji
Ahok Melunak Soal Mobil Murah Usai Bertemu Wapres