TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari sepekan pascahilangnya empat artefak emas, Museum Nasional belum sepenuhnya dibuka untuk umum. Rantai masih dan penjagaan lima petugas menghalangi akses masuk ke gedung lama dari museum yang lebih dikenal sebagai Museum Gajah itu.
Pangguh Pripanto, seorang petugas keamanan, menerangkan bahwa Ruang Kasana yang ada di lantai dua gedung itu masih sering dikunjungi petugas investigasi, baik kepolisian ataupun petugas internal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari ruangan itulah sebelumnya, sebanyak empat artefak terbuat dari emas menghilang dicuri orang pada Rabu pekan lalu
Sejak kecurian itu pula, sistem pengamanan diubah di museum itu. Pangguh menjelaskan, petugas keamanan yang jumlahnya 45 orang awalnya dibagi dalam tiga shift jaga dengan jumlah 10 orang di tiap shift-nya. Namun setelah ada pencurian, shift hanya dibagi dua kali dengan jumlah orang di tiap shift-nya mencapai 20 orang. "Ada penambahan personel di tiap shift-nya sehingga tiap ruang bisa dijaga petugas lebih banyak," ujar Pangguh, Jumat, 20 September 2013.
Pangguh, yang juga diperiksa oleh penyidik kepolisian beberapa hari lalu, menerangkan bahwa belum ada pemberitahuan lebih lanjut kapan Museum Nasional akan difungsikan normal kembali. Gedung utama yang berada di utara lingkungan Museum Nasional tidak terpengaruh dengan kejadian hilangnya artefak ini dan tetap dibuka untuk umum.
TUBAGUS RAMADHAN
Terpopuler
'Efek Jokowi' Hanya Terbukti di Twitter?
Satu Pelaku Penembakan Briptu Ruslan Ditangkap
Ruhut Sitompul Tuding Jokowi Lupakan Esemka
Ahok Melunak Soal Mobil Murah Usai Bertemu Wapres