TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II akan menyesuaikan lahan parkir di Bandara Halim Perdanakusuma. "Untuk jangka panjang, kami merencanakan membangung gedung parkir bertingkat tiga lantai," kata Kepala Cabang Angkasa Pura II Bandara Halim Perdanakusuma, Iwan Khrishadianto, di kantornya kepada Tempo, Senin, 23 September 2013.
Ia mengungkapkan, Angkasa Pura II sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengenai penyediaan akses transportasi umum menuju dan dari Bandara Halim Perdanakusuma. "Nanti akan ada bus Damri yang beroperasi di sini," ucapnya.
Lebih lanjut, Iwan menyebut rencana bandara tersebut untuk penerbangan komersial berjadwal masih mengalami kendala. "Halim itu kan tidak sama dengan bandara lain. Setiap hari di sini ada perjalanan very very important person (VVIP)," ucapnya.
Ia menjelaskan, bandara tersebut hanya memiliki lima parking stand untuk pesawat seukuran Boeing 737-900 ER. Namun, ia memberi contoh, jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hendak melakukan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma, maka rombongan menggunakan tiga dari lima parking stand itu. Para kepala negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economy Cooperation (KTT APEC) dari India dan Cina akan datang dengan Boeing 747 ke bandara tersebut.
Masing-masing rombongan juga akan menggunakan tiga lahan parkir pesawat. "Kalau ada VVIP, istilahnya bukan close, tapi expected delay," ucapnya. Setelah rombongan VVIP mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, biasanya pesawat tidak bergerak, menginap selama satu hingga dua hari. Ia mengungkapkan, saat ini Angkasa Pura II sedang mencari solusi untuk hal itu.
Namun, tetap ada opsi jika pesawat menginap lebih dari satu hari, yakni pesawat dipindahkan ke terminal selatan. Selama ini, terminal selatan lebih banyak digunakan TNI Angkatan Udara (AU). Ia menjelaskan, terminal itu bisa menampung tujuh pesawat Boeing 747-400. Untuk menggunakan lahan terminal selatan, kata dia, Angkasa Pura II harus melakukan koordinasi dengan TNI AU.
Iwan menambahkan dengan keterbatasan ruang tunggu, Bandara Halim Perdanakusuma baru dapat melayani maksimal tiga keberangkatan penerbangan dalam satu jam. "Bandara beroperasi 24 jam, mungkin penerbangannya hanya 16 jam," katanya. Untuk itu, Angkasa Pura II memprediksi ada 48 keberangkatan penerbangan komersial berjadwal tiap hari dari bandara itu.
Dia menyatakan, ada enam maskapai yang mengajukan permohonan untuk beroperasi di bandara tersebut. Keenam maskapai itu adalah Garuda Indonesia, Citilink, AirAsia Indonesia, Merpati Nusantara Airliens, Lion Air, dan Mandala Airlines. Ia pun menuturkan, Bandara Halim Perdanakusuma memiliki daya tampung hingga 1,5 juta penumpang per tahun, di luar jumlah penumpang pesawat sewaan yang tidak bisa diprediksi.
MARIA YUNIAR
Berita Terkait