TEMPO.CO, Zurich - Ilmuwan Swiss membuat satelit 'petugas kebersihan' dengan tentakel fleksibel yang bisa menyapu sampah antariksa. Satelit yang dinamakan CleanSpace One itu akan diluncurkan pada 2018 untuk membersihkan ribuan sisa buangan roket dengan kecepatan orbit lebih dari 28 ribu kilometer per jam.
Cara kerjanya, tentakel Clean Space menggenggam puing yang berada di sekitar orbit Bumi, lalu melemparkannya ke atmosfer. Gesekan dengan lapisan pelindung Bumi tersebut membuat puing tersebut terbakar dan habis.
Puing hasil buangan roket menjadi masalah serius yang bisa mengancam Bumi. Tahun lalu, Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, melaporkan bahwa jumlah sampah antariksa yang mengorbit Bumi telah mencapai "titik kritis". Jumlah sampah antariksa diperkirakan mencapai 370 ribu potongan dengan kecepatan hingga 22 ribu mil per jam. Buangan tersebut menyulitkan pesawat ruang angkasa untuk meninggalkan planet ini.
Berdasarkan hitung-hitungan NASA, terdapat sekitar 500 ribu sisa roket, satelit rusak, dan puing-puing lainnya yang berada di orbit Bumi. Puing-puing tersebut bergerak dalam kecepatan yang mendekati 17.500 mil per jam, cukup cepat untuk menghancurkan atau menimbulkan kerusakan parah pada sebuah satelit atau pesawat luar angkasa.
"Kita telah kehilangan kendali lingkungan," kata Donald Kessler, ilmuwan senior pensiunan NASA, yang menulis laporan tersebut, seperti dikutip dari laman harian Inggris, Daily Mail, Selasa 24 September 2013.
Tahun lalu, Ecole Polytechnique Federale de Lausanne, EPFL, mengumumkan niatnya untuk merancang dan meluncurkan CleanSpace One. Kelompok ini sekarang telah selangkah lebih dekat ke tujuan mereka melalui jalinan kemitraan dengan Swiss Space System, S3.
"Anda tidak dapat mengakses ruang angkasa tanpa tanggung jawab," kata Pascal Jaussi, Chief Executive Space Systems Swiss. Dia mengatakan ruang gerak generasi mendatang di luar angkasa akan terbatas jika sampah tersebut tidak dibersihkan.
DAILY MAIL | ROSALINA
Baca juga:
BBM Untuk Android Tak Jadi Dirilis Pekan Ini
BlackBerry Dibeli Fairfax US$ 4,7 Miliar
Daftar Ponsel dengan Android KitKat 4.4
Oracle Luncurkan Mesin Database Supercepat