TEMPO.CO, Jakarta - Rasa bangga membuncah menghinggapi Addie MS. Komposer dan musikus Indonesia ini tidak pernah menyangka albumnya, Addie MS & The Twilite Orchestra-The Sound of Indonesia, pada pekan lalu berjaya dan menduduki posisi pertama di top chart iTunes internasional.
"Ini murni bonus, Tuhan sangat sayang pada aku. Diberi ujian ramai soal twitwar, eh penghargaan ini bikin aku sujud syukur," ujarnya pada Sabtu dinihari, 21 September 2013.
Ayah dua anak ini juga mengatakan bahwa albumnya merupakan bentuk supaya dia bisa lebih mencintai Tanah Air. "Album ini berisi 24 lagu-lagu daerah dan lagu perjuangan yang diaransemen dan dibawakan secara orchestra. Kata banyak orang sih mendengarnya bikin merinding."
Album ini dikerjakan Addie dengan melibatkan banyak musikus, seperti Joko L, Andreas A, Fero AS, Singgih S, Aldi, Dian HP, dan The City of Prague Philharmonic. Selain itu, Addie juga mengatakan untuk pertama kalinya wajah dia terpampang pada cover atau sampul album keping cakram.
"Dari awal aku enggak mau nampang. Selama ini aku selalu berada di belakang layar karena itulah tugasku," kata Addie, yang pernah mendandani musik untuk para penyanyi, seperti Vina Panduwinata, James F Sundah, Utha Likumahuwa, Harvey Malaiholo, almarhum Chrisye, Krisdayanti, Anang Hermansyah, hingga musikus mancanegara Suzanne Ciani dari Amerika Serikat.
"Tetapi pihak produser bilang cover yang tepat memang wajahku. Awalnya agak merasa gimana, tapi ya akhirnya aku pasrah. Makanya perasaanku terharu. Ini pertama kali asli aku nampang menjadi cover album sepanjang karierku hampir 30 tahun, he he ," ujarnya tergelak.
Dia mengakui sangat bersemangat dan excited pada pembuatan album ini karena penggarapannya sejak tahun 2011. "Awalnya Bapak Emir Satar dari Garuda Indonesia bilang kayaknya kamu harus bikin lagu yang sangat Indonesia yang bisa menjadi musik dikenal seluruh dunia yang diperdengarkan di maskapai ini."
Merasa tertantang, Addie pun mengumpulkan 24 lagu-lagu daerah, seperti Manuk Dadali, Ayo Mama, Rasa Sayange, Bengawan Solo, Na Sonang Do Tito Na Dua, Ampar-Ampar Pisang, Anging Mamiri, Bungong Jeumpa, Cik Cik Periok, Cublak Cublak Suweng, Soleram, Kampuang Nan Jauh Di Mato, O Ina Ni Keke, Yamko Rambe Yamko, dan lagu perjuangan seperti Tanah Airku.
"Akhirnya diminta supaya membuat album yang bisa diperdengarkan tak hanya saat menumpang Garuda, jadi masyarakat bisa memiliki album ini. Dan syukur alhamdulillah albumnya laris," ujarnya bahagia.
HADRIANI P
Topik Terhangat
Guyuran Harta Labora
Mobil Murah
Tabrakan Maut
Penembakan Polisi
Info Haji
Berita Terpopuler
Demam Remix Vicky Prasetyo di YouTube
Kisah Gading dan Gisel Menempati Rumah Baru
Di Pesta Gading, Camelia-Harry Masih Kompak
BBM Android, Widyawati Tetap Gunakan BlackBerry
Di Penjara, Benhan Olahraga Pakai Celana Dalam