TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Nasional Indonesia Tbk, Gatot M. Suwondo, mengatakan pihaknya tidak akan mengeluarkan skema khusus kredit mobil murah ramah lingkungan (low cost green car).
Menurut dia, pembiayaan BNI untuk kendaraan sudah dibatasi karena perusahaan lebih fokus pada pembiayaan untuk kredit kepemilikan rumah (KPR). "Pembiayaan kendaraan BNI disalurkan lewat finance company (BNI Multifinance)," katanya melalui pesan singkat pada Tempo di Jakarta, Rabu, 25 September 2013.
Penjualan mobil murah hingga saat ini menembus angka 15 ribu unit. Pemesanan dari merek Toyota Agya sudah mencapai 14 ribu, sementara untuk Daihatsu Ayla pemesanan sudah mencapai 7.500 unit.
Padahal, kapasitas produksi Daihatsu sebagai pabrikan Agya dan Ayla hanya mencapai 30 ribu hingga akhir tahun. Selain itu, pemain lain seperti Honda mulai akan memasarkan mobil murah mereka, Brio Satya, pada November nanti. Target penjualan Honda mencapai 1.200 unit per bulan hingga akhir tahun.
Di Thailand, program insentif pemerintah untuk pembeli mobil murah berupa pemberian skema kredit khusus mengalami kegagalan. Hari ini, tercatat 100 ribu konsumen mengalami gagal bayar dalam melunasi kredit LCGC mereka.
ANANDA TERESIA
Terhangat:
Lurah Lenteng Agung | Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul
Terpopuler
Pengakuan Perwira Polisi Penerima Dana Labora
Ruhut Tantang Penentangnya di Komisi III
Ruhut Gagal Dilantik sebagai Ketua Komisi Hukum
BlackBerry Dibeli Fairfax US$ 4,7 Miliar
Ngebut, Mahasiswa Pengemudi Porsche Kena Tilang