TEMPO.CO, Brisbane - Pernyataan Menteri Keuangan Chatib Basri dan Wakil Menteri Perdagangan Bhayu Krishnamurti terkait kebutuhan terhadap lahan ternak sapi memicu reaksi keras dari Menteri Pertanian Australia Barnaby Joyce. Setelah pemilu dan sebelum dilantik sebagai menteri, Joyce mengatakan, “Saya tidak melihat ada kepentingan nasional di sini,” kata Joyce seperti dikutip Brisbane Times, Rabu, 25 September 2013.
Partai Hijau Australia juga sudah menyatakan menentang terkait dengan permintaan Indonesia. Joyce sendiri akhir-akhir ini memilih bungkam terkait hal ini. Adapun Bendahara Kementerian Pertanian, Joe Hockey mengatakan pihaknya akan mengambil pendekatan terkait persoalan tersebut.
Perbedaan pendapat di internal Pemerintah Australia mungkin akan kembali memanas setelah Menteri Chatib mengatakan lahan 1,5 juta hektar Australia yang ingin dikelola pemerintah Indonesia mungkin tidak cukup. Budidaya ternak untuk negara dengan 240 juta penduduk membutuhkan lahan yang lebih luas.
Chatib sebelumnya mengatakan pembelian tanah asing dapat dioperasikan perusahaan Indonesia untuk mengelola peternakan sapi dan mengekspor daging sapi ke Indonesia adalah, “cara kami melihat swasembada di era modern,” katanya.
Chatib merujuk contoh di mana Cina menggunakan lahan Indonesia untuk pasokan energi dan Malaysia menggunakan lahan Indonesia untuk menanam kelapa sawit. “Anda tak lagi bisa protektif, tetapi menjadi bagian dari rantai pasokan global. Bagian dari jaringan produksi,” katanya.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Khrisnamurti mengatakan pembelian lahan merupakan salah satu langkah yang dibahas dalam kabinet Indonesia untuk menjamin keamanan pasokan setelah kegagalan pembatasan kuota impor sapi dari Australia. Pembahasan ini, kata dia, juga terkait dengan target pencapaian swasembada sapi.
Pilihan lain untuk mengamankan pasokan sapi, kata Bayu, dapat dilakukan dengan melarang impor daging sapi dari negara-negara dengan penyakit kaki dan mulut, seperti Brasil. “Kami sedang dalam proses amandemen hukum sehingga kami bisa mengambil sapi bebas penyakit kuku dan mulut di negara lain,” katanya. Australia, merupakan negara yang disertifikasi oleh lembaga internasional sebagai bebas penyakit kaki dan mulut.
BRISBANE TIMES | AMANDRA