TEMPO.CO, Jakarta - Tepat satu abad lampau, India membuat film pertamanya yang berjudul Raja Harishchandra. Memperingati momen 100 tahun perfilman India, Kedutaan Besar India bekerja sama dengan Jawaharlal Nehru Indian Culture Centre menggelar beragam acara. Salah satunya adalah pemutaran gratis 15 film ikonik Bollywood secara gratis.
"Ini adalah wujud terima kasih pada masyarakat Indonesia yang begitu menggemari film kami," ujar Gurjit Singh, Duta Besar India untuk Indonesia, dalam konferensi pers di Hotel Four Season, kemarin petang, Senin, 23 September 2013.
Film-film itu akan diputar tiga kali sehari di XXI Cineplex Plaza Senayan secara bergantian pada 23-27 September 2013, ditambah satu pemutaran khusus di Kedutaan Besar India pada 28 September 2013.
Ke-15 film yang diputar merupakan film Bollywood yang berhasil meraih pengakuan, baik di India maupun secara internasional, dari tahun 1950-an sampai saat ini.
Salah satunya adalah film Awaara (1951) yang masuk dalam Festival Film Cannes dan dinominasikan untuk kategori Grand Prize. Selain film berbahasa Hindi, ada pula Urumi (2011), film berbahasa Malayalam yang terpilih sebagai salah satu film yang diputar di International Film Festival India.
Ada pula Lagaan, film yang dinominasikan sebagai Film Berbahasa Asing Terbaik pada Academy Award tahun 2001. Film berlatar masa Victoria ini bercerita upaya penduduk desa India untuk memenangkan olahraga kriket yang sama sekali tidak mereka kenal, demi menurunkan pajak tanah yang dibebankan pada mereka.
"Tidak ketinggalan film Kuch Kuch Hota Hai yang sangat populer di Indonesia," kata Singh menambahkan.
Selain pemutaran film, digelar pula peragaan busana Ikat India bertajuk 'Weave of Friendship' dari Didiet Maulana, pameran poster film, seminar, dan pertunjukkan musik “Shankar.Ehsan.Loy”.
RATNANING ASIH