TEMPO.CO, Jakarta - Ahli forensik Mun'im Idries meninggalkan pesan sebelum meninggal dunia pada Jumat dini hari, 27 September 2013. Mun'im menyampaikan pesan terakhirnya kepada rekannya, Reza Indragiri pakar psikologi forensik PTIK Universitas Indonesia melalui pesan singkat BlackBerry. "Saya kaget mendengar kabar kematian beliau. Saya baru menyadari kalau BBM yang dikirim pada Rabu, 19 September merupakan wasiatnya," Reza menuturkan kepada Tempo, Jumat 27 September 2013.
Kepada Tempo, Reza membacakan BBM Mun'im. "Rez ini ada target terakhir nih," BBM Mun'im. "Apa Dok?," balasnya. "Soal data korban-korban kejahatan yang udah puluhan tahun kukumpulkan," BBM Mun'im lagi. "Oh,,,kapan kita bisa ketemu Dok?" balas Reza. "Nanti kita bisa ketemu hari (titik)," balasan terakhir Mun'im.
Reza mengaku bingung atas balasan BBM terakhir Mun'im. Mun'im tidak menyebutkan hari apa ia akan ditemui. Namun Reza tidak menanyakan hal tersebut mengingat kondisi Mun'im masih terbaring lemah di rumah sakit. Ia tidak ingin menganggu kerabat kerja sekaligus mentornya tersebut.
Jumat, 27 September, Reza mendapat kabar kalau Mun'im meninggal. Reza kemudian memahami arti pesan BBM Mun'im yang mengatakan target terakhir. Selain itu, Reza pun sadar bahwa pesan BBM Mun'im kepadanya merupakan wasiat terakhir yang mesti ia tuntaskan. "Mun'im meninggalkan PR (Pekerjaan Rumah) kepada kita semua soal data yang ia kumpulkan puluhan tahun yang lalu," ujar Reza.
RINA ATMASARI
Topik Terhangat
Mobil Murah
Kontroversi Ruhut Sitompul
Mun'im Idris Meninggal
Info Haji
Tabrakan Maut
Berita Terpopuler
Inilah Kasus Besar yang Ditangani Mun'im Idris
Mun'im Idris Dikenal Dermawan
Otobiografi Mun'im: Sepotong Jasad, Seribu Cerita
Ini Profil Lengkap 10 Calon Dirjen Pemasyarakatan
Kesaksian Berbelit-belit, Hakim Tegur Anis Matta