Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Cilacap Cemas Serangan Macan Tutul  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Macan tutul Jawa yang memiliki nama latin Panthera pardus melas, adalah satu-satunya kucing besar yang tersisa di Pulau Jawa. CIFOR
Macan tutul Jawa yang memiliki nama latin Panthera pardus melas, adalah satu-satunya kucing besar yang tersisa di Pulau Jawa. CIFOR
Iklan

TEMPO.CO, Purwokerto - Tertangkapnya seekor macan tutul (Panthera pardus melas) di Desa Kuta Agung Kecamatan Dayeuhluhur Cilacap, Jawa Tengah, membuat trauma penduduk setempat. Mereka berharap agar macan itu dilepaskan kembali ke hutan di desa itu karena takut ada serangan balasan dari macan lainnya. “Tolong jangan dibawa ke tempat lain, lepaskan saja di hutan asalnya,” kata Fredyansah, aktivis lingkungan desa setempat, Jumat 27 September 2013.

Macan tutul terperangkap di jerat babi hutan yang dipasang warga setempat. Macan ditemukan pada Kamis pagi dan saat ini sudah dibawa ke Kebun Binatang Serulingmas Banjarnegara. Fredi mengatakan, masyarakat di desanya percaya jika macan itu tak dilepaskan, akan ada serangan balasan.

Sepuluh tahun lalu seekor macan pernah mati akibat memakan racun yang dipasang untuk menangkap babi hutan. Setelah kejadian itu, sekelompok macan lainnya meneror warga setempat. Takut terkena serangan macan, penduduk pun mengungsi. Karena itu Fredi dan penduduk lainnya meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melepaskan kembali macan itu di hutan Bukit Pembarisan. “Kami tak ingin ada balas dendam dari macan-macan itu,” katanya.

Menurut Fredi saat ini sedang musim kawin bagi macan-macan, sehingga pejantan menjadi sangat agresif dalam mencari makan. Macan-macan itu kemudian mengikuti babi hutan yang turun gunung mencari makan di pemukiman warga. “Kami menduga ekosistem hutan sudah rusak sehingga hewan turun ke pemukiman penduduk,” katanya.

Executive Officer Harimau Kita Hariyawan Wahyudi mengatakan di Bukit Pembarisan tempat ditemukannya macan itu, sedikitnya ada 15 ekor macan tutul. “Mereka terkena jerat babi karena mengikuti babi hutan yang kehabisan makanan di tengah hutan,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia meminta kepada BKSDA agar memberikan sosialisasi tentang perburuan babi hutan. Menurut dia, berburu babi hutan tanpa aturan bisa membahayakan hewan lain termasuk macan tutul.

Menurut Kepala BKSDA Jawa Tengah Christanto, lembaganya tak akan membiarkan macan tutul itu menjadi koleksi pejabat atau kebun binatang Serulingmas Banjarnegara. “Dalam tujuh tahun, tiga gajah mati di kebun binatang Serulingmas,” katanya.

Daripada menjadi koleksi kebun binatang, kata dia, lebih baik melepaskan kembali macan tutul itu ke Nusakambangan. Nusakambangan dinilai cocok untuk habitat baru macan tutul itu karena di sana ada 18 ekor macan tutul lainnya.

ARIS ANDRIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Tim BRIN dan BMKG memantau citra radar BMKG yang menjadi rangkaian operasi TMC yang dilaksanakan di Lanud Adi Soemarmo Solo di Boyolali, Jumat, 24 Februari 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.


Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

22 Mei 2022

Kepala seksi konservasi hutan bidang perlindungan Dinas Kehutan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Ahmad Syaifudin saat menandatangani berita acara pelepasliaran 38 Satwa Endemik Papua. (ANTARA/Ardiles Leloltery)
Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.


Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

9 Maret 2022

Ikan piran raksasa yang tertangkap pemancing, di Kongo, Afrika. (Daily Mail)
Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

Trenggiling raksaan terancam punah. Tapi lembah Sungai Amazon yang luas, berawa, dan tak dapat ditembus, memberi populasi mereka tempat untuk tinggal.


Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

2 November 2021

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

Data ekspor Jateng mengalami surplus yang paling tinggi selama 3 tahun terakhir.


Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

28 Oktober 2021

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, saat upacara memperingati hari Sumpah Pemuda.
Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa.


Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

26 Oktober 2021

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan sambutan dalam acara pemutaran film The Mentors di Cinema XXI The Park Solo1 Mall, Solo Baru, Sukoharjo, Selasa (26/10)
Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

Sekolah juga harus jadi sasaran pemahaman, sebab dinilai menjadi tempat yang subur untuk berkembangnya terorisme.


Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

26 Oktober 2021

Gubernur Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Pemprov Jateng
Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

Keterbukaan informasi publik ini tak sekadar hak namun juga bisa dijadikan pedoman.


Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

22 Oktober 2021

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat Hari Santri di lingkungan kerja Pemprov Jawa Tengah. Jumat (22/10).
Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

Kepada para santri di seluruh Indonesia, Ganjar berharap santri makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi.


Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

22 Oktober 2021

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

Spirit perjuangan para ulama dan santri menjadi semangat pengingat untuk menghormati para guru dan kiai.


Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

14 Oktober 2021

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

Jateng menjadi yang terbaik karena mendapatkan penghargaan kategori Mentor, penghargaan tertinggi dalam kategori Anugerah Parahita Ekapraya.