TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana membuat proyek besar seperti tanggul raksasa atau giant sea wall di Jakarta Utara. Selain untuk menangkal banjir, proyek senilai ratusan triliun rupiah ini diharapkan mampu mendatangkan uang kembali untuk Ibu Kota.
"Tapi sekarang namanya bukan giant sea wall lagi, tapi giant sea island lebih cocok," kata Basuki di Balai Kota Jakarta, Senin, 30 September. Menurut dia, penggunaan kata "wall" pada proyek itu seakan-akan hanya tembok besar untuk menghalangi air laut masuk ke daratan. Akibat dari istilah itu, kata Basuki, membuat aliran duit tidak berjalan.
Jika diubah ke kata "island", Ahok memperkirakan bisa mendatangkan uang yang lebih banyak untuk Jakarta. "Mesti bikin pulau dong buat jadi duit, bisa jualan properti," kata Basuki sambil tertawa.
Sebelumnya, Wali Kota Rotterdam, Belanda, Ahmed Aboutaleb menilai proyek giant sea wall bukan satu-satunya solusi untuk mengatasi banjir. Bahkan, kota terpadat di Belanda ini pun masih takluk terhadap laut pasang meski punya tanggul setinggi 2,2 meter.
"Kami lebih mengandalkan bagaimana menciptakan green city di Kota Rotterdam," kata Aboutaleb di Balai Kota pada Senin, 23 September 2013, seusai penandatanganan kerja sama penanggulangan banjir Jakarta-Rotterdam. Maksudnya, bagaimana menciptakan ruang terbuka hijau yang banyak untuk resapan air.
SUTJI DECILYA | SYAILENDRA
Topik terhangat:
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah | Info Haji
Berita lainnya:
Megawati: Mbok Jangan Terlalu Tegang Dik Jokowi
Jusuf Kalla Dukung Lurah Susan
Mega: Gaji Pak Jokowi dan Ganjar Berapa?
Pesawat Buatan Habibie Diluncurkan 2016
Megawati Isengi Sultan Yogya dengan Gigi Palsu