TEMPO.CO, Damaskus - Konflik bersenjata di dalam Suriah, menuai protes negeri tetangganya, Yordania. Menurut laporan kantor berita Yordania, Ahad, 29 September 2013, mortir dan tembakan senjata berat pasukan Suriah mendarat di wilayah Yordania, Kamis malam waktu setempat, 26 September 2013. Aksi ini menimbulkan protes dari Kementerian Luar Negeri terhadap Kedutaan Suriah di Amman.
Pada Agustus 2012, empat roket ditembakkan dari wilayah Suriah jatuh ke wilayah perbatasan Yordania hingga melukai seorang gadis dan memunculkan unjuk rasa. Yordania merupakan rumah bagi lebih dari 500 ribu pengungsi Suriah.
Pada bagian lain di pinggiran Damaskus, pasukan pemberontak memberlakukan gencatan senjata mulai pukul 11 pagi hingga 12 malam di kota-kota yang mereka kuasai. Demikian laporan koresponden Al Jazeera, Mahmmoud Zaibak, Ahad, 29 September 2013, menyusul persetujuan dengan tim PBB yang akan kembali ke Suriah guna melakukan investigasi ke daerah-daerah yang diduga terkena serangan senjata kimia.
"Penghentian pertempuran berlangsung di Kota Zamalka dan Distrik Qaboun di Damaskus, serta Jobar," kata Zaibak.
Pada Ahad, 29 September 2013, Zaibak melaporkan, nampak sedikitnya empat kendaraan tim pengawas PBB kembali ke Hotel Four Seasons di Damaskus setelah pagi-pagi pergi ke satu tempat yang tak diketahui lokasinya.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler
Megawati: Mbok Jangan Terlalu Tegang Dik Jokowi
Jusuf Kalla Dukung Lurah Susan
Mega: Gaji Pak Jokowi dan Ganjar Berapa?
Pesawat Buatan Habibie Diluncurkan 2016
Megawati Isengi Sultan Yogya dengan Gigi Palsu