TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas Cinta Laura sebagai mahasiswa Universitas Columbia, Amerika Serikat, tetap berjalan lancar meski di sana layanan publik ditutup.
Terhitung sejak 1 Oktober 2013, pemerintah Amerika Serikat memutuskan menutup sementara sebagian instansi pelayanan publik. Penutupan ini terjadi setelah kubu Partai Demokrat dan Republik gagal mencapai kompromi di kongres AS terkait anggaran federal.
Menanggapi hal tersebut, Cinta Laura tidak merasakan dampak dari kebijakan pemerintah Amerika tersebut. "Saya tidak merasakan imbas dari penutupan layanan umum tersebut," kata Cinta melalui surat elektronik pada Tempo, Rabu, 2 Oktober 2013.
Aktivitas gadis kelahiran Quakenbruck, Jerman, 17 Agustus 1993 ini masih berjalan lancar karena pelayanan untuk hal-hal vital tetap dibuka dan menerima pelayanan.
"Public safety, government school, and medical facilities, masih buka," ujar Cinta menegaskan.
Menurut Cinta, kehidupan masyarakat Amerika saat ini masih berjalan lancar seperti biasanya. "Saya kira karena pelayanan vital masih dibuka, jadi semuanya tetap lancar," kata Cinta.
"Untuk jangka pendek, mungkin belum terasa dampaknya, tapi kalau bicara jangka panjang jika tidak segera diselesaikan, kebijakan ini tentu akan sangat buruk akibatnya untuk warga Amerika," kata artis yang terkenal dengan logat asingnya ini.
RINA ATMASARI
Topik Terhangat
Edsus Lekra|Senjata Penembak Polisi|Mobil Murah|Info Haji|Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler
Skid Row: Selamat Malam Jakarta
Bakal Ada 'Meteor Garden' Versi Amerika
Tentang Menikah, Sausan: Biarkan Terjadi Organik
Jamrud buka Konser Skid Row Vs Jamrud
Gugun Blues Shelter Rilis Album Soul Shaker