TEMPO.CO, Jakarta - Sony Mobile Communications Indonesia semakin mantap memfokuskan diri menjadi produsen ponsel pintar (smartphone) untuk kelas premium atau menengah ke atas. Ini terbukti dari produk-produk keluaran Sony yang dibanderol dengan harga tinggi. Sebut saja Sony Xperia Z Ultra yang diluncurkan Juli lalu dengan harga Rp 7,49 juta. Dan hari ini, Sony kembali meluncurkan produk unggulannya, Sony Xperia Z1 yang dibanderol Rp 8,49 juta per unit.
"Memang Sony sekarang lebih fokus ke segmen mid-high, tapi kami optimistis mampu mencapai target karena punya teknologi dan ekosistem pendukungnya," kata Oky Gunawan, Head of Sales Marketing & Deputy Market Head Sony Mobile Communications Indonesia, saat ditemui usai peluncuran Xperia Z1, di Jakarta, Rabu 2 Oktober 2013.
Sony, kata dia, akan terus meluncurkan produk ponsel pintar dengan teknologi terkini dan tidak akan mengorbankan kualitas demi menekan harga. Kategori ponsel pintar menurut Oky adalah layar berukuran 4-6,4 inci, sedangkan kategori segmen kelas menengah ke atas adalah ponsel dengan harga di atas Rp 3 juta.
Pasar ponsel pintar di Indonesia akan terus tumbuh seiring semakin turunnya popularitas feature phone. Diakuinya, pasar ponsel pintar kelas menengah ke bawah yang harganya Rp 1,5 juta ke bawah berpangsa 65 persen. Sedangkan pasar kelas menengah ke atas masih di kisaran 15-20 persen, dan sisanya adalah kelas menengah.
Menurut dia, tantangan dalam memposisikan diri di kelas premium adalah soal kebiasaan konsumen. "Konsumen biasanya lebih yakin dan nyaman memakai smartphone dengan merek tertentu yang sudah dipercaya," ujarnya. Secara unit, lanjutnya, penjualan ponsel pintar premium memang tidak terlalu besar, namun dari sisi nilai cukup tinggi.
Menyikapi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika, Oky menyatakan cukup berpengaruh terhadap penjualan. Bahkan, beberapa model produk Sony mengalami kenaikan harga rata-rata 5-10 persen untuk menyesuaikan peningkatan nilai tukar dolar terhadap rupiah.
Namun penyesuaian tersebut akan diimbangi dengan peningkatan pelayanan purna jual ponsel Sony. Oky mengungkapkan, saat ini Sony memiliki sekitar 300 unit rekanan ritel purna jual dan akan bertambah lagi hingga akhir tahun ini.
"Purna jual sedang kami kembangkan, banyak investasi tambahan contohnya tahun ini akan ada lagi di Surabaya dan Medan, lalu nantinya lanjut di Makassar dan Kalimantan," katanya.
Ika Paramita, Marketing Manager Sony Mobile Communications Indonesia menambahkan, Sony tengah terus mengembangkan dan meningkatkan layanan purna jual. Tujuannya, untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. "Kami tingkatkan servis purna jual melalui kerja sama dengan partner Sony. Selain itu kami selalu follow-up keluhan-keluhan dari konsumen terhadap produk kami dan diselesaikan dalam waktu secepatnya," kata Ika.
ROSALINA
Terhangat
Amerika Shutdown | Pembunuhan Holly Angela | Mobil Murah
Baca juga
Inilah 10 Smartphone Terbaik
Letusan Rinjani Spektakuler Hingga Alaska
BBM Lintas Platform Segera Rampung
Pesaing BBM, Samsung ChatOn Makin Digemari