TEMPO.CO, Kuta - Penutupan Bandara Ngurah Rai akibat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerja Sama Asia Pasifik (APEC) menuai keluhan penumpang.
Pasalnya, penutupan tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukan di ruang tunggu bandara. Bahkan, dalam pantauan Tempo di lapangan, beberapa penumpang duduk atau tiduran bergeletakan di lantai, akibat kekurangan tempat duduk.
"Penuh sekali, kursinya kurang," ujar salah seorang penumpang, Agung Putri Astrid, Sabtu (5/10).
Perempuan yang menumpang pesawat Garuda itu mengaku sudah menunggu dari pukul 05.00 WITA. Pasalnya, jadwal penerbangan yang tertera pada tiket pada pukul 18.25 WITA. Namun hingga pukul 19.30 ia belum juga diberangkatkan.
"Delay sampai pukul 19.45 WITA dan itupun masih ada kemungkinan untuk dirubah lagi," katanya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo, mengatakan selama penutupan parsial saat KTT APEC 2013, hampir 700 penerbangan yang tertunda keberangakatannya. Sedangkan per harinya mencapai 350-an penerbanga. "Hari ini sampai jam 7 malam. Hampir 700-anlah penerbangan yang tertunda, sehari 350 pergerakan," ujarnya.
Namun ia juga mengatakan, penutupan tersebut sama sekali bukan merupakan sebuah kerugian. "Tidak ada ruginya kita, malah memberi keunntungan regional. Anda perhatikan, setelah ada event international ekonominya tumbuh," ungkapnya.
Ia pun berharap, penyelenggaraan KTT APEC bisa berlangsung sukses. "Operasi APEC ini harus sukses dulu, karena kita menerima tamu," katanya.
PUTU HERY
Topik Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Amerika Shutdown | Pembunuhan Holly Angela | Edsus Lekra | Info Haji
Berita Terpopuler
Adik Atut Dicokok, Awal Runtuhnya Dinasti Banten
Pengamat: Gubernur Atut Tidak Membangun Banten
Mobil Mewah Adik Atut Sering Ngebut Malam Minggu
Ketua KPK Tak Takut dengan Atut
Adik Ratu Atut, Sang Gubernur Jenderal Banten
Adik Ratu Atut Hindari Sorotan Media
Ini Pengakuan AQJ Detik-detik Jelang Tabrakan
Begini Kedekatan Akil Mochtar dan Chairun Nisa
Menghilang, Ratu Atut Kirim Bunga pada HUT TNI
Pada Usia Ini Biasanya Wanita Berselingkuh