TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan hari ini melakukan pertemuan bilateral dengan Secretary for Commerce and Economic Development of the Hong Kong Special Administrative Region Gregory So Kam-Leung. Pertemuan itu membahas kelanjutan rencana perdagangan bebas ASEAN-Hong Kong yang merupakan hasil kesepakatan Menteri Ekonomi ASEAN di Hanoi, Maret lalu.
"Kami membahas isu-isu prioritas APEC, sekaligus meminta dukungan pelaksanaan Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization (WTO) ke-9 bulan Desember di Bali nanti,” kata Gita di Nusa Dua, Bali, 5 Oktober 2013.
Gita menyatakan para Menteri Ekonomi ASEAN mendukung untuk dibentuknya FTA ASEAN-Hong Kong dan dapat memulai negosiasinya pada awal 2014. Total perdagangan Indonesia-Hong Kong pada 2012 mencapai US$ 4,5 miliar dengan ekspor sebesar US$ 2,6 miliar dan impor sebesar US$ 1,9 miliar.
Tren total perdagangan kedua negara selama lima tahun terakhir (2008-2012) surplus sebesar 5,94 persen. Untuk periode Januari-Juni 2013, ekspor Indonesia ke Hong Kong sebesar US$ 1,3 miliar dan impor Indonesia dari Hong Kong sebesar US$ 1 miliar.
Selain itu, Menteri Gita juga mengadakan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru Magali Blanca Silva Velarde Alvarez. Pertemuan ini mengawali pertemuan bilateral kedua negara dengan menindaklanjuti hasil kesepakatan kedua Kepala Negara di Vladivostok, Rusia, tahun lalu.
Menteri Gita mmengusulkan pembentukan Indonesia-Peru Preferential Tariff Agreement (IP-PTA) yang akan fokus pada pembahasan beberapa produk, serta sektor pendukung yang memperlancar arus barang. Namun dia belum bersedia menjelaskan jenis barang yang akan ditekan tarifnya.
Pada 2012, total perdagangan Indonesia-Peru mencapai USD 232,8 juta dan periode Januari-Juni 2013 mencapai USD 117,4 juta. Perkembangan ekspor Indonesia ke Peru meningkat 41,5 persen sejak 2008 sampai dengan 2012.
PINGIT ARIA