TEMPO.CO, Bandung - Gunung Tangkubanparahu kembali mengeluarkan letusan freatik pada pagi ini, Senin, 7 Oktober 2013 pukul 07.02 WIB. Ini adalah letusan freatik ketiga setelah meletus pertama pada Sabtu, 5 Oktober 2013, pukul 06.21 WIB dan Ahad, 6 Oktober 2013 pukul 21.56 WIB.
“Bukan hal aneh, Gunung Krakatau dua tahun meletus terus, lho. Lokon juga sampai sekarang masih meletus. Jadi, sampai sekarang belum berubah jenis letusannya, masih letusan freatik,” kata Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, M. Hendrasto pada Tempo, Senin, 7 Oktober 2013.
Menurut dia, letusan freatik terjadi karena lepasnya tekanan uap air yang terjadi di kawah gunung itu. Asap letusan dominan berwarna putih, agak kelabu.
Hendrasto mengatakan, lokasi sumber letusannya masih berada di Kawah Ratu, Gunung Tangkubanparahu. Hanya akibat letusan susulan ini, sisa abu tipis bekas letusan sempat terlihat di daerah parkir bagian tenggara Kawah Ratu. Letusan ketiga gunung itu, pada pagi ini, diperkirakan terjadi selama 16 menit. “Tinggi letusannya paling 300 meter, (sebaran materialnya) masih di dalam kawah,” kata dia.
Hendrasto membenarkan akibat letusan pertama gunung itu memunculkan lubang di dalam Kawah Ratu yang diperkirakan lebarnya mencapai 7 meter. Dua letusan susulan diduga berasal dari lubang yang sama.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler Lainnya:
AQJ Pernah Minta Dhani dan Maia Bersatu
Jimly: Pertemuan SBY Bahas MK seperti Arisan
Menko Djoko: Perpu Penyelamatan MK Konstitusional