TEMPO.CO, Bandung - Meningkatnya "ulah" Gunung Tangkubanparahu membuat petugas di sana harus waspada. Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada Putra Kaban mengatakan, petugasnya disiagakan berpatroli di dua pintu masuk menuju daerah wisata itu, yakni di pintu masuk utama serta di Jayagiri.
“Kami enggak mau mengambil risiko,” kata dia pada Tempo, Senin, 7 Oktober 2013.
Pengelola kawasan wisata alam Gunung Tangkubanparahu itu melarang pengunjung naik mendekati kawah, mengikuti rekomendasi Badan Geologi sejak gunung itu meletus pada Sabtu, 5 Oktober 2013. Kaban mengatakan, semua pegawainya kini dikerahkan untuk berjaga di kawasan wisata alam itu. Sebagian dikerahkannya untuk patroli di kawasan seputaran kawah mengikuti petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk mengawasi barang-barang milik pedagang yang masih tertinggal di jongko mereka di seputaran kawah.
“Patroli kami agak ketat sekarang ini,” kata dia.
Sabtu, 5 Oktober 2013, petugas keamanannya muncul asap putih tebal di Kawah Ratu, Gunung Tangkubanparahu. “Begitu ada laporan, kami langsung ke atas dan melarang pengunjung Tangkubanparahu naik,” kata Kaban. “Kami langsung bikin pagar betis di bawah.”
Selepas letusan freatik pertama, Badan Geologi menaikkan status gunung itu menjadi Waspada atau Level II. Bersamaan dengan naiknya status gunung itu, kawasan wisata Gunung Tangkubanparahu ditutup dari kunjungan wisatawan. Badan Geologi menerbitkan rekomendasi untuk mengosongkan wilayah seputaran kawah-kawah di gunung itu dengan radius 1,5 kilometer untuk mengantisipasi bahaya gas beracun serta kemungkinan terjadi letusan susulan.
Sebelumnya, Gunung Tangkubanparahu terakhir menghasilkan letusan freatifk pada Februari-Maret 2013 lalu. Saat itu sempat terjadi letusan yang menyemburkan material pasir dan bebatuan di kawasan Kawah Ratu, kawah utama gunung Tangkubanparahu. Badan Geologi kala itu sempat menaikkan statusnya menjadi Waspada (Level II) sebelum menurunkannya lagi dalam status Normal. Lokasi Kawah Ratu merupakan kawasan favorit bagi pengunjung yang datang ke gunung itu, dan menjadi lokasi berkumpul pedagang.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler Lainnya:
AQJ Pernah Minta Dhani dan Maia Bersatu
Jimly: Pertemuan SBY Bahas MK seperti Arisan
Menko Djoko: Perpu Penyelamatan MK Konstitusional