TEMPO.CO, Jakarta - Penghargaan Nobel Kedokteran dan Fisiologi 2013 diraih oleh James E. Rothman, Randy W. Schekman, dan Thomas C. Südhof. Ketiga ilmuwan itu sukses memecahkan misteri mengenai kemampuan sel mengatur sistem transportasi molekul.
"Mereka telah menemukan prinsip-prinsip molekuler yang mengatur bagaimana molekul dikirim ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat di dalam sel," tulis panitia Nobel dalam laman Nobelprize usai pengumuman, Senin, 7 Oktober 2013.
Setiap sel ibarat pabrik yang memproduksi dan mengekspor molekul. Insulin, misalnya, diproduksi dan dilepaskan ke dalam darah atau pun sinyal kimia yang disebut neurotransmitter yang dikirim dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya. Molekul-molekul ini diangkut oleh sel dalam paket kecil yang disebut vesikel.
Schekman menemukan satu set gen yang berperan terhadap lalu lintas vesikel. Rothman menguak mekanisme pembentukan protein yang memungkinkan vesikel menyatu dengan target mereka sehingga memungkinkan terjadinya pengangkutan molekul. Südhof mengungkap sinyal yang menginstruksikan vesikel itu untuk melepaskan molekul secara tepat ke sasaran.
Melalui penemuan ini, Rothman, Schekman, dan Südhof telah membuka tabir misteri di balik sistem kendali untuk pengangkutan dan pengiriman muatan seluler. Gangguan dalam sistem ini bisa menimbulkan dampak yang merusak bagi tubuh dan berperan terhadap munculnya penyakit saraf, diabetes, dan gangguan kekebalan tubuh.
NOBEL PRIZE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Terpopuler:
Beredar, Surat dari Akil Mochtar ke MK
Akal-akalan Putusan Akil, Wani Piro?
Akil Minta Apel Washington ke Bupati Gunung Mas
Jimly: Pertemuan SBY Bahas MK seperti Arisan
KPK Bakal Kaji Sistem di MK