TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga Amerika Serikat berpikir untuk melepaskan kewarganegaraannya. Dan hampir setengah penduduk negara itu perpendapat, seharusnya mereka diberi kewenangan untuk menjadi warga di lebih dari satu negara.
Rilis terbaru dari lembaga riset Rasmussen Reports, Ahad, 6 Oktober 2013, itu mengatakan bahwa jumlah mereka yang hendak melepaskan kewarganegaraannya mencapai sembilan persen. Survei dilakukan dalam dua hari, 29-30 September 2013, terhadap 1.000 responden dewasa, dengan batas kesalahan sampling sekitar 3 persen.
Yang berpendapat negara seharusnya mengizinkan kewarganegaraan ganda sebanyak 45 persen dari jumlah responden. Meski demikian, dalam jajak pendapat yang dilakukan melalui telepon itu, 93 persen responden mengaku menjadi warga negara AS masih penting bagi mereka.
Lima puluh persen pengikut Partai Demokrat dan 46 persen responden yang tidak terafiliasi dengan partai tertentu sepakat bahwa kewarganegaraan ganda harus diizinkan. Tapi mayoritas pengikut Republik (43 persen) tidak setuju.
Dari survei tersebut diketahui, yang paling banyak ingin mendapatkan kewarganegaraan ganda adalah orang muda. Sementara para pria cenderung menolak kewarganegaraan ganda dibandingkan wanita. Meski demikian, di antara mereka yang ingin melepas kewarganegaraannya, pria lebih banyak dibandingkan wanita.
RASMUSSEN REPORT | PHILIPUS PARERA
Berita lain: