TEMPO.CO, Malang - PT Pertamina berharap pemerintah memberikan Blok Mahakam kepada Pertamina untuk dikelola secara mandiri. Konsesi pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur yang sekarang berada di tangan Total E&P akan berakhir pada 2017 mendatang.
"Kami mampu mengelolanya," kata Manajer External Communication PT Pertamina (Persero) Jekson Simanjuntak, di Universitas Brawijaya Malang, Senin 7 Oktober 2013.
Manajemen PT Pertamina, katanya, telah berkirim surat ke Menteri Energi Sumber Daya Alam untuk mengelola Blok Mahakam. Namun, sejauh ini belum ada balasan. Jekson khawatir jika tak segera ada jawaban dari pemerintah, akan terjadi gesekan di internal pemerintah akibat lobi-lobi berbagai pihak.
"Kalau untuk Pertamina maka keuntungan jelas untuk Negara karena Pertamina kan milik negara," kata Jekson lagi. Menurutnya, Blok Mahakam memiliki arti strategis karena total cadangan minyak dan gasnya amat tinggi. Jekson menjamin ada total keuntungan senilai Rp 190 triliun jika Pertamina bisa menguasai Blok Mahakam.
"Dengan menguasai sendiri ladang minyak, kita akan lebih terjamin," kata Jekson. Saat ini, kata dia, peralatan pengeboran sudah terpasang sehingga Pertamina tak perlu mengebor ladang minyak lagi. "Meski keuntungan rendah, namun pajak, deviden dan keuntungan nanti masuk ke kas Negara," katanya.
Direktur Eksekutif Institute Resourcess Studies (IRESS) Marwan Batubara mendukung permintaan Pertamina itu. "Agar Indonesia berdaulat, Pertamina harus diberikan kesempatan mengolah minyak sendiri," katanya.Jika diberikan kepada perusahaan asing, Marwan khawatir negara akan dirugikan. "Perusahaan asing sering menggelapkan pajak," katanya.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler:
Silsilah Dinasti Banten, Abah Chasan dan Para Istri
Akil Minta Apel Washington ke Bupati Gunung Mas
Akal-akalan Putusan Akil, Wani Piro?
KPK Bakal Kaji Sistem di MK
Jimly: Pertemuan SBY Bahas MK seperti Arisan