TEMPO.CO, Surabaya - Keberadaan lokalisasi Dolly di Surabaya tak memberikan pendapatan resmi pemerintah dari pajak usaha. Menurut Lurah Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Bambang Hartono, sebanyak 52 wisma di Dolly Surabaya tanpa izin usaha dari Pemerintah Kota Surabaya.
“Kalau ada yang beranggapan Dolly memberikan pemasukan besar, itu tidak benar. Kalau masih masalah, iya,” kata Bambang kepada Tempo di Balai Desa, Sawahan, Surabaya, pada Selasa, 24 September 2013.
Menurut Bambang, selama ini banyak masyarakat beranggapan bahwa Dolly memberikan pemasukan besar bagi Pemerintah Kota Surabaya dari pajak izin usaha. Asumsi semacam itu sengaja dibangun oleh orang-orang yang merasa dirugikan jika Dolly ditutup.
Meskipun tidak memiliki izin, kata Bambang, pemerintah sulit menutup wisma-wisma di kawasan prostitusi yang pernah disebut terbesar se-Asia itu. Alasannya, usaha mereka sudah terlalu lama beroperasi. Sementara masyarakat sudah terlanjur mengenal Dolly sebagai pusat prostitusi kota metropolitan Surabaya.
Bambang mengujarkan, selama ini semua wisma di Dolly dikelola oleh pengurus RT dan RW. “Mereka hanya membayar uang keamanan dan kebersihan pada RT dan RW saja, kalau pada pemerintah kota tidak ada,” kata dia.
Ketua RW 7 Kelurahan Putat Jaya, Ngadiman, mengatakan pengurus RT dan RW memang mengatur keberadaan wisma-wisma di Dolly. Mereka membuat aturan larangan yang tidak boleh dilakukan oleh pengelola wisma. Salah satunya, wisma tak boleh menerima PSK baru dan larangan melayani tamu di bawah umur. “Kalau mereka melanggar, kami tutup,” kata Ngadiman.
Menurut Ngadiman, semua wisma diharuskan membayar uang keamanan dan kebersihan bulanan pada RT dan RW sebesar Rp 15 ribu. Untuk iuran kegiatan karang taruna sebesar Rp 50 ribu.
ARIEF RIZQI HIDAYAT
Topik Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | APEC | Info Haji | Pembunuhan Holly Angela
Berita Terkait
Lamar ABG, Pengusaha Ini Malah Dipolisikan
SBY Janji Ungkap Identitas Bunda Putri
Akil Mochtar Bantah Gunakan Perusahaan Istri
Bela Wawan, Buyung Utang Budi pada Airin