TEMPO.CO, Mojokerto - Trowulan termasuk situs yang terancam di dunia menurut World Monument Fund (WMF), organisasi internasional yang bergerak di bidang pelestarian warisan budaya.
Direktur Eksekutif Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) Andrian Perkasa mengatakan setelah temu pusaka Indonesia di Jawa Timur, Okober 2012 lalu, BPPI sepakat mengusulkan Trowulan masuk daftar situs yang terancam di dunia. "Melalui beberapa kali korespondensi, akhirnya mereka (panel) setuju dan memasukkan Trowulan," katanya saat dihubungi, Sabtu, 12 Oktober 2013.
Pengusulan tersebut menurutnya jauh sebelum mencuatnya kontroversi rencana pendirian pabrik baja di Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. "Kami usulkan karena masalah yang kompleks yang ada di Trowulan mulai dari ancaman lokal sampai upaya pelestarian oleh negara yang tidak efektif," katanya. Trowulan diyakini sebagai wilayah bekas kota Kerajaan Majapahit atau cikal bakal nusantara.
Selain Trowulan, dua warisan budaya di Indonesia lainnya juga masuk dalam daftar 67 situs yang terancam di dunia yakni kawasan perkampungan adat suku Batak di Peceren dan Dokan, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dan kawasan perkampungan adat di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Berbeda dengan Trowulan yang memang diajukan oleh badan pelestari warisan budaya seperti BPPI, dua kampung adat tersebut terdaftar berdasarkan penelitian peneliti yang dibiayai WMF.
Sejak didirikan 1996 dengan dukungan perusahaan jasa keuangan American Express, WMF telah menyelamatkan 740 situs di 133 negara. Selain advokasi, WMF bersama pendonor swasta dan lembaga pendukung lain juga memberi bantuan dana pelestarian. Selama 1996-2012, WMF telah memberikan kontribusi dana lebih dari US$90 juta untuk mendukung proyek di lebih dari 275 situs dan dana US$200 juta lainnya didapatkan dari berbagai pihak. WMF memiliki ajang WMW yang diselenggarakan tiap dua tahun sekali sebagai bagian dari kampanye penyelamatan warisan budaya di dunia.
ISHOMUDDIN
Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Dolly Riwayatmu
Baca juga
Malioboro Ditutup, Warga Yogya Berpesta
Pindang Tetel, Rawon Khas Pekalongan
Menikmati Kuliner Serba Madu di Panti Kartini
Ada Festival Tengkleng di Solo