TEMPO.CO , Jakarta: India memang sudah tak lagi memakai kartu pos sebagai media berkirim surat. Era digital telah membuat negara ini memutuskan menutup cara lama berkirim kabar. Tapi di jaman serba digital ini, ada komunitas di Indonesia yang mempertahankan berkirim kabar dengan model lama tersebut. Para anggotanya menamai Komunitas Card to Post.
Komunitas ini mempertahankan cara berkirim ucapan dan kabar melalui kartu pos. Mereka bahkan berkreasi membuat sendiri kartu pos yang mereka kirimkan. "Jadi memang ini sebagai sarana saling mengapresiasi karya melalui kartu pos," kata Ketua Komunitas Card to Post, Rizki Ramadan kepada Tempo di acara Social Media Festival, FX Sudirman, Jakarta, Ahad, 13 Oktober 2013.
Booth Card to Post, dalam acara ini, menampilkan beragam kartu pos buatan sendiri yang unik dan menarik. Ada kartu dengan hasil foto jepretan tentang makanan khas daerah tertentu, ada kartu yang dibuat seperti halaman buku, dan beragam kreasi lainnya.
Menurut Rizki, di tengah era digital seperti saat ini, saling berkirim kartu pos tetap memunculkan sensasi berbeda. Sensasi itu utamanya ketika seseorang menerima balasan kartu pos. "Kan sampainya bisa berhari-hari bahkan seminggu, saat dapat kiriman sensasinya beda banget," kata Rizki.