TEMPO.CO, Depok - Lubang gorong-gorong di tengah pintu keluar kendaraan Terminal Terpadu Depok dinilai makin membahayakan keselamatan kendaraan dan penumpang. Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail diminta segera memerintah anak buahnya menutup lubang selebar 1 x 3 meter persegi itu untuk mencegah korban.
Kepala Unit Pengaturan, Pengawalan, dan Patroli Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Depok, Ajun Komisaris Untung, mengatakan polisi sudah berkali-kali mengajukan perbaikan kepada Dinas terkait. Namun hingga saat ini belum juga teralisasi.
"Kami sudah laporkan berkali-kali, bahkan kita sebarkan melalui jejaring sosial, namun belum ada tindakan juga," kata Untung, Selasa, 15 September 2013.
Rusaknya penutup selokan itu sejauh ini sudah menghambat arus keluar angkutan kota (angkot) sehingga mudah terjadi penumpukan. Kendaraan harus hati-hati ketika keluar terminal. Jika tidak, ban akan terperosok ke lubang sedalam tiga meter. Lubang itu sudah lebih dari dua bulan menganga dan tidak diperbaiki.
"Sudah banyak kendaraan yang terperosok di lubang itu, bahkan ada juga pejalan kaki yang terperosok," kata Untung.
Seorang sopir angkot 112 jurusan Depok- Kampung Rambutan, Gunawan, 35 tahun, mengatakan lubang gorong-gorong itu membuat pintu keluar terminal tersendat. Soalnya, tidak jarang kendaraan terperosok, apalagi pada malam hari.
"Awal-awalnya ada yang masuk (terperosok), itu akan membuat macet," katanya. Pintu keluar terminal yang setiap hari sesak dan padat menjadi lebih parah lagi dengan adanya lubang itu.
Ketika dipantau di lapangan, tidak ada satu pun penanda untuk lubang yang membahayakan itu. Hanya ada satu tong sampah yang berdiri di dekatnya.
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler:
Tanah Abang Macet Lagi, Jokowi Kecewa
Iklan Sepatu 'Anti-Islam' Dikalahkan Pengadilan
Gereja Tolak Upacara Pemakaman Mantan Kapten Nazi
Kampung Rambutan Masuk Wilayah Mana Pak Jokowi?
Ini Dua Buron Pembunuhan Holly Angela