TEMPO.CO, Lumajang - Sejarawan Mansoer Hidayat menduga lokasi penemuan konstruksi batu bata candi di Dusun Kedungsari, Desa Kedung Moro, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, itu pernah disinggahi Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada dalam perjalanannya berkeliling Lamajang. Nukilan kisah itu tertulis dalam Babad Negara Kertagama yang ditulis Mpu Prapanca pada 1359 Masehi.
Dalam babad itu tercantum nama 'Kunir' yang kini menjadi nama kecamatan tempat konstruksi candi tersebut ditemukan. "Daerah Kunir disebut sebagai tempat untuk mencapai daerah Sadeng, yang merupakan pelabuhan besar Kerajaan Lamajang Tigang Juru," kata penulis buku Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru ini, Rabu, 16 Oktober 2013.
Baca Juga:
Mansoer meyakini konstruksi candi itu berkaitan erat dengan Arya Wiraraja. "Artinya, sebelum kedatangan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Kunir sudah merupakan sebuah permukiman yang ramai," kata dia.
Menurut dia, Arya Wiraraja banyak meninggalkan bangunan berbahan berupa batu bata merah seperti Situs Biting. Arya Wiraraja, disebut pula Banyak Wide (brahmana yang cerdik), juga banyak meninggalkan bangunan pemujaan, seperti Candi Agung di Kecamatan Randu Agung, petilasan Menak Koncar, dan Situs Biting di Kecamatan Sukodono.
Sedangkan untuk temuan candi di Desa Kedungmoro, Mansoer mengatakan, bisa ditelusuri dari sejarah desa setempat. Desa Kedung Moro mulanya suatu desa bernama Dor Gowok, yang kemudian dibagi menjadi dua, salah satunya Kedung Moro. Desa Dor Gowok, kata Mansoer, merupakan desa kuno yang dapat ditelusuri dari asal-usul katanya, yakni Durgo atau Betari Durgo yang merupakan istri Dewa Syiwa.
Arca perwujudan Syiwa terpahat dalam relief batu bata yang baru-baru ini ditemukan. Tak jauh dari tempat ditemukannya struktur candi tersebut, kata Mansoer, pada 1980-an telah ditemukan Arca Lembu Andini yang merupakan kendaraan Dewa Syiwa. Dari beberapa temuan, Mansoer menyimpulkan agama Hindu yang berkembang di Lamajang Tigang Juru adalah beraliran Syiwa. "Hal ini diperkuat juga dengan kepercayaan suci terhadap Gunung Semeru sebagai tempat Dewa Syiwa bertakhta," katanya.
Pada Sabtu akhir pekan kemarin ditemukan sebuah konstruksi bata yang diduga candi di Dusun Kedung Sari, Desa Kedung Moro, Kecamatan Kunir, oleh perajin batu bata, Supriyadi. Ditemukan pula ornamen-ornamen dengan relief bergambar Betari Durga, arca kuda, dan genta. Benda-benda purbakala tersebut kini diamankan di Kepolisian Sektor Kunir. Lokasi temuan benda purbakala itu diberi garis polisi.
DAVID PRIYASIDHARTA