TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Golkar, Nudirman Munir, mengatakan pencalonan Komisaris Jendral Sutarman sebagai Kepala Kepolisian RI masih bisa dibatalkan. Uji kepatutan dan kelayakan yang akan digelar Jumat besok menentukan sikap Golkar terhadap Sutarman.
"Kalau penjelasan Sutarman khususnya soal prinsipil tidak serasi dengan kami, tentu masih bisa dinegosiasi ulang pencalonannya," kata Nudirman saat dihubungi, Selasa, 15 Oktober 2013. "Meski kemungkinannya kecil, tapi bisa saja kami minta calon pengganti."
Persoalan prinsipil yang dimaksud Nudirman, salah satunya adalah rekam jejak Sutarman selama berkarir di kepolisian. Pada saat uji kepatutan nanti, kata dia, Golkar akan mencecar rekam jejak Sutarman. Partai berlambang beringin ini punya informasi yang hendak dikonfirmasi pada Sutarman. Hanya saja, Nudirman tak bersedia mengungkap apa informasi itu. "Nanti saja saat fit and proper test," ujarnya.
Selain rekam jejak, Golkar juga akan mencecar Sutarman soal strateginya membangun hubungan harmonis polisi dengan TNI. Belakangan, kata Nudirman, banyak kasus yang membuktikan hubungan polisi dengan TNI tak harmonis. Salah satunya soal kasus Cebongan. "Dalam kasus itu, polisi dan tentara tak sepakat, bagaimana menangkal ancaman," ujarnya.
Pada dasarnya, kata Nudirman, Golkar sepakat dengan pencalonan Sutarman. Dia dinilai pas menjadi Kapolri karena kemampuannya di bidang intelijen mumpuni. Kelebihan itu diharapkan mampu mengatasi kasus-kasus kepolisian yang belakangan muncul, seperti kasus penembakan dan pembakaran kantor pemerintah karena Pemilu.
Anggota Komisi Hukum dari fraksi Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan partainya siap mengawal calon Kapolri pilihan Presiden. Dia hanya minta agar Sutarman tidak main-main kasus dan tidak menerima petinggi kepolisian titipan pejabat atau pengusaha. "Ini hak prerogatif Presiden yang akan kami kawal," ujarnya.
Komisaris Jendral Sutarman mengaku siap mengikuti uji kepatutan dan kelayakan. "Apa yang kami lakukan sejak jadi Kapolsek hingga sekarang itu persiapan," ujarnya. Dia membantah melakukan lobi-lobi khusus untuk menjadi calon Kapolri. "Calon Kapolri itu penilaian Presiden. Tidak ada lobi-lobi," katanya.
ANANDA BADUDU
Topik terhangat:
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Dolly Riwayatmu | Info Haji
Berita lainnya:
Iklan Sepatu 'Anti-Islam' Dikalahkan Pengadilan
Gereja Tolak Upacara Pemakaman Mantan Kapten Nazi
Kejar Jokowi, Empat Wartawan Kecopetan
Evan Dimas Tetap Ingin Bermain di Persebaya 1927
VO2Max Tinggi, Evan Dimas Bagai Mobil Tangki Besar