TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polsek Sawah Besar, Jakarta Pusat, Komisaris Shinto Silitonga mengatakan seorang lansia yang meninggal dunia dalam pembagian daging di Masjid Istiqlal bukan karena berdesakan. "Tidak ada terinjak-injak, dorong-dorongan, dan berdesakan. Dia ada riwayat stroke dan darah tinggi," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Rabu, 16 Oktober 2013.
Pria usia 74 tahun itu bernama Sukiyo, warga Pasar Baru. Sukiyo datang ke Istiqlal seorang diri. Shinto menyebut, suasana antrean daging di bagian laki-laki terbilang tertib sejak Subuh tadi. Gerbang terbuka lebar, baris antrean juga lebar.
Menurut Shinto, si kakek tiba-tiba terjatuh ketika sudah berjalan 30 meter dari gerbang. Hasil pemeriksaan petugas, tubuhnya terlihat membiru. Ketika diraba nadinya sudah tak ada denyutan. Jasad Sukiyo kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Shinto menambahkan, cerita keluarga Sukiyo, mereka sudah melarang sang kakek datang ke pembagian daging. Namun, dia memaksakan diri. Padahal, tiga hari sebelumnya Sukiyo baru berobat stroke dan darah tinggi di sebuah rumah sakit di Sawah Besar. "Tekanan darahnya 160," Shinto berujar.
Oleh karena itu, kata Shinto, tidak ada pihak yang akan diminta bertanggung jawab terkait peristiwa ini. "Tanggung jawab pribadi karena memaksakan diri."
Panitia ibadah kurban Masjid Istiqlal memang menyiapkan sekitar 6 ribu kupon daging untuk Hari Raya Idul Adha tahun ini. Tiga ribu untuk laki-laki dan tiga ribu untuk perempuan. (Baca juga:Begini Pengantre Daging Kurban Istiqlal Meninggal)
ATMI PERTIWI
Berita Lainnya:
BPK Bebas Tugaskan Gatot Hari Ini
Topan Wipha Terjang Tokyo
Auditor BPK, Suami Holly Angela, Diperiksa Polisi
Lurah Susan Berkerudung, Pimpin Acara Kurban
Daya Beli Turun, Konsumsi Plastik Melemah