TEMPO.CO, Washington - Direktur salah satu badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), dan wakilnya akan meninggalkan lembaga itu dalam beberapa bulan mendatang, kata seorang pejabat Amerika Serikat, Rabu, 16 Oktober 2013.
Jenderal Keith Alexander telah delapan tahun menjabat Direktur NSA. Namun, tahun ini kepemimpinannya diguncang oleh kasus pembocoran program rahasia perihal penyadapan data di internet dan pengumpulan metadata panggilan telpon. Pembocornya adalah mantan kontraktor NSA, Edward Snowden, yang kini mendapat suaka di Rusia.
Alexander telah memformalkan rencananya untuk meninggalkan lembaga yang dipimpinnya itu Maret atau April tahun depan. Sementara wakil sipilnya, Chris Inglis, akan pensiun akhir tahun ini, kata pejabat AS yang berbicara secara anonim.
Salah satu kandidat utama yang akan menggantikan Alexander adalah Laksamana Michael Rogers yang saat ini menjabat Komandan Armada ke-10 Angkatan Laut AS dan Komando Siber AS. Dua badan ini memiliki markas yang sama dengan NSA, yaitu di Fort Meade, Maryland.
Belum ada keputusan akhir tentang pemilihan Rogers untuk menggantikan Alexander. Juru bicara NSA memberikan pernyataan "tidak berkomentar" soal rencana suksesi di badan ini.
Alexander menjabat Direktur NSA sejak Agustus 2005, membuatnya menjadi kepala terlama di organisasi mata-mata ini. Ia juga menjabat komandan di unit militer yang terkait dengan dunia maya, yaitu Komando Siber AS.
Inglis, yang memulai kariernya di NSA sebagai ilmuwan keamanan komputer, menduduki posisi penting kedua di badan ini sejak 2006.
Rogers menjadi komandan dunia siber Angkatan Laut AS sejak September 2011. Sebelumnya, ia adalah direktur intelijen AS untuk para kepala staf dan Komando Pasifik AS.
Komando Siber, yang telah tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, memiliki kewenangan untuk melakukan operasi, baik bertahan atau menyerang, di dunia maya. Banyak veteran NSA berpendapat bahwa dirangkapnya jabatan kepala di dua lembaga itu mengurangi penekanan pada pentingnya kerja NSA dan juga kemampuannya yang unik.
NSA, yang bertugas memata-matai semua jenis komunikasi elektronik dan melindungi komunikasi pemerintah AS, merupakan satu-satunya badan yang paling dirahasiakan di komunitas intelijen negara ini. Pegawainya sering bercanda dengan mengatakan bahwa NSA itu adalah singkatan dari "No Such Agency (organisasi seperti ini tidak ada)" atau "Never Say Anything (jangan mengatakan apapun)."
NSA menjadi fokus kontroversi tahun ini ketika Snowden membocorkan ribuan dokumen sangat rahasia dari program penyadapan NSA dan mitra intelnya di Inggris, Government Communications Headquarters (GCHQ) kepada media. Alexander membela apa yang sudah dilakukan NSA dalam sejumlah kesaksian di depan Kongres dan publik.
THE GUARDIAN | ABDUL MANAN