TEMPO.CO, Bojonegoro - Sayembara menangkap tikus itu diprakarsai Dinas Pertanian Bojonegoro bekerjasama dengan sebuah bank pelat merah dan Kantor Desa Leran dan Sukoharjo, pada Kamis 17 Oktober 2012. Hadiahnya, satu ekor tikus ditukar uang Rp 1.000 ditambah Rp 1 juta bagi juara I, Rp 750 ribu untuk juara II dan Rp 500 ribu buat juara III.
Lomba menangkap tikus ini diikuti lebih dari 40 kelompok tani (tiap kelompok minimal 20 orang). Mereka berburu tikus bersenjatakan alat pemukul, parang dan alat pengasap. Lomba dimulai pukul 07.00 dan berakhir pukul 12.00. Tikus yang berhasil ditangkap berjumlah 3.608 ekor.
Baca Juga:
Perburuan tikus ini mengundang gelak tawa penonton. Sebab puluhan orang turun ke sawah dan memeriksa setiap lubang di pematang. Mereka juga mengobrak-abrik semak belukar yang diduga menjadi sarang binatang mengerat ini.
Beberapa peserta mengasapi lubang dengan harapan tikusnya keluar. Tapi setelah tikus keluar mereka harus berkejar-kejaran karena hewan kecil itu sangat gesit. Tikus yang berlari-lari ditangkap dan dipukul beramai-ramai. “Senang, kegiatannya meriah,” ujar Purwanto, 31 tahun, peserta dari Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro.
Lomba menangkap tikus ini dimenangkan Kelompok Tani Bangun Tani Sukoharjo dengan tangkapan 421 ekor. Juara kedua Kelompok Tani Dharma Tani Desa Sukoharjo dengan tangkapan 416 dan juara ketiga Kelompok Tani Bangun Rejo Desa Sukoharjo, dengan tangkapan 408 ekor.
Selain berhak atas uang tabungan, para pemenang juga mendapat sertifikat dari Bupati Bojonegoro Suyoto kategori peduli lingkungan menghadapi hama di sawah. Menurut Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Ahmad Djupari, gerakan memberantas hama tikus tengah digalakkan petani di Bojonegoro. “Kita buat gerakan memberantashama tikus," kata dia.
Menurut Djupari tanaman padi di Bojonegoro rata-rata menghasilkan 6 ton per hektare. Luas areal tanaman padinya sendiri mencapai 87.841 hektare. Tetapi, dari jumlah tersebut 419 hektare di antaranya diserang tikus dan wereng. Sehingga jika dihitung kerugiannya mencapai 2.514 ton.
Berburu tikus juga jadi salah satu pilihan karena aman dan biayanya relatif murah. Selama ini para petani sering menggunakan kawat listrik untuk jebakan tikus. Akibatnya dalam tahun 2013 dua petani meninggal karena keba strum.
SUJATMIKO
Terhangat:
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Setahun Jokowi-Ahok |Info Haji
Baca juga:
Detik-detik Pembunuhan Holly Angela Versi Polisi
Inil Barang Bukti Kasus Pembunuhan Holly Angela
Gatot Suami Holly Angela Jadi Tersangka
Polisi: Gatot Sering Curhat Soal Holly ke Surya
Suami Holly Angela Kerap Gunakan Jasa Surya