TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan Jakarta Utara Mochamad Mikron mengatakan, ada tiga titik wilayah di Jakarta Utara yang padat akan hewan liar jenis anjing dan kucing. "Ada tiga titik, Muara Baru, Kali Baru, dan Muara Angke," ujar Mikron ketika dihubungi Tempo, Kamis, 17 Oktober 2013.
Kesamaan tiga titik itu, kata Mikron, adalah dekat pelabuhan. Ia berkata, hewan liar seperti anjing dan kucing di Jakarta Utara kebanyakan bersumber dan beredar di kawasan pelabuhan.
Kucing banyak beredar di kawasan pelabuhan dikarenakan banyaknya ikan di sana. Sementara anjing, kata Gatot, kerap digunakan nelayan untuk menjaga kapal dan dagangan mereka.
"Anjing-anjing liar itu dipelihara di sana. Kalau lepas, nelayan cari baru lagi. Nah, yang lepas ini yang berkembang biak," ujar Mikron menjelaskan.
Mikron menambahkan, populasi anjing dan kucing liar di Jakut sudah mencapai puluhan ribu. Kucing angkanya mencapai 41.000, sementara anjing kurang lebih 2400 ekor.
"Tapi enggak bisa semuanya kami tangkap, ya. Kami harus memperhitungkan keseimbangan alam juga," ujar Mikron. Terakhir, Mikron berkata, hingga September, pihaknya sudah menangkap 98 ekor anjing dan 746 ekor kucing.
ISTMAN MP
Topik Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Setahun Jokowi-Ahok | Info Haji | Pembunuhan Holly
Berita Terpopuler
Setahun Gubernur: Ini Kisah-kisah Lucu Jokowi
Polisi: Gatot Sering Curhat Soal Holly ke Surya
Gatot Supiartono, Karir Moncer Berakhir Tragis?
Lurah Susan 'Ngibrit' Waktu Hewan Kurban Dipotong