TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 200 kilogram daging kambing akan disiapkan untuk hidangan pernikahan putri Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hayu dengan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro. Baik pada upacara panggih di bangsal Kencana Keraton Yogyakarta pada 22 Oktober maupun pada resepsi di bangsal Kepatihan pada 23 Oktober 2013.
“Daging kambing itu akan dipanggang. Itu menu kesukaan Pak Sultan dan Bu Hemas (permasuri Sultan),” kata Panitia Konsumsi Sumartoyo yang sekaligus General Manager Restoran Bale Raos Keraton Yogyakarta di bangsal Kencana, Sabtu 19 Oktober 2013.
Daging kambing panggang itu akan dipadukan dengan kare sayuran. Menu kare sayuran itu adalah menu yang jarang dijumpai. “Wah, beliau berdua suka sekali dengan menu itu. Tidak takut kolesterol,” kata Sumartoyo.
Sedangkan menu umum yang dihidangkan adalah menu-menu khas keraton Yogyakarta. Menu-menu tersebut adalah pesanan Hemas, karena tidak biasa dihidangkan di luar keraton. Antara lain gudeg manggar, tahu guling khas Yogyakarta. Juga ada kudapan seperti manuk nom, prawan kenes, dan randha tapa.
Untuk minuman ada es camcao. Sedangkan hidangan pada 23 Oktober ada burung puyuh lada hitam dengan minuman es ronde. “Ada juga menu internasional. Tapi tetap pakai rasa Indonesia,” kata Sumaryoto. Misalnya, sirloin dengan rasa rawon.
Baca Juga:
Sedangkan menu yang disukai kedua pengantin, menurut Sumaryoto tidak dipesan khusus. Yang dia tahu, baik Hayu maupun Notonegoro suka makan soto, khususnya soto ayam. Menu soto juga akan dihidangkan pada acara dua hari tersebut. “Kedua pengantin sangat Njawani, enggak neko-neko. Suka soto. Apa saja mau, asalkan bukan udang,” kata Sumaryoto.
PITO AGUSTIN RUDIANA