TEMPO.CO, Surabaya - Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya, Ratna Achjuningrum, mengatakan belum bisa tancap gas membenahi KBS. Ia mengaku masih menunggu hasil audit dari lembaga independen mengenai kondisi riil kebun binatang tersebut. “Targetnya audit selesai akhir bulan Oktober ini,” kata Ratna kepada Tempo, Sabtu, 19 Oktober 2013.
Sebuah tim audit independen dari Universitas Airlangga, Surabaya, diperbantukan mengaudit. Mereka terdiri dari para ahli dan akademisi dari Fakultas Peternakan yang akan mengaudit dan menginventarisasi satwa, sedangkan dari Fakultas Ekonomi yang membantu audit sisi keuangannya.
Audit ditunggu-tunggu untuk mendapatkan data yang pasti mengenai aset-aset yang ada dan yang akan diserahterimakan ke pengurus baru. Menurut Ratna, banyak orang yang berkepentingan di KBS sehingga masing-masing saling mengklaim sebagai pemilik. “Gedung-gedung, misalnya, karena mengurusnya berbeda-beda, maka mereka saling klaim. Ini yang perlu diaudit,” kata dia.
Pemerintah Kota Surabaya memang telah menerbitkan Peraturan Daerah yang memberikan wewenag kepada PDTS KBS untuk mengelola KBS. Namun, perlu data audit untuk menganalisis secara utuh.
Ratna mengatakan, saat masuk ke KBS Juli lalu, dirinya menerima pelimpahan 230-an spesimen sebanyak 3.206 spesimen. Selain itu, ada tanah seluas 15 hektare milik Pemerintah Kota. Untuk aset gedung sedang diinventarisasi. Diduga, sejak berganti-ganti pengurus, banyak satwa hilang, mati, atau diperjual-belikan.
Baca Juga:
ARIEF RIZQI HIDAYAT | AGUSSUP
Berita Terpopuler:
Ical Anggap Dinasti Atut Baik dan Untungkan Partai
Banyak Kebakaran, Jokowi: Memang yang Bakar Saya?
Kamar Digeledah, Gayus: Bongkar Saja Pak!
Airin Menyewa Hotel Selama di Harvard
Ani Yudhoyono Abadikan Momen Pesta Azima Rajasa