TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Joko Widodo masuk dalam daftar Calon Presiden Wacana berdasarkan prediksi lembaga survei. Penyataan ini disampaikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia selama bulan Oktober 2013 lalu kepada 1200 responden.
"Masyarakat masih melihat Jokowi bukan sebagai kader atau tokoh PDIP, tapi sebagai tokoh di luar PDIP. Makanya tidak mendongkrak elektabilitas partai," ujar Adjie Alfaraby, dari Tim Riset Lingkaran Survei Indonesia di kantor LSI Rawamangun, Minggu, 20 Oktober 2013. Ia mengatakan meskipun pada survei LSI Maret 2013 lalu Jokowi memiliki elektabilitas kuat, tetapi tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap elektabilitas partai.
Berdasarkan tiga survei terakhir yang dilakukan oleh LSI, suara yang diperoleh PDIP terlihat sebanyak 17,2 persen pada Oktober 2012, sebanyak 18,8 persen pada Maret 2013, dan kembali memperoleh suara 18,7 persen pada survei Oktober 2013.
Berdasarkan tiga survei terakhir oleh LSI tersebut tampak bahwa elektabilitas PDIP cenderung stabil dan tidak terpengaruh oleh popularitas Jokowi. Adjie mengatakan, seperti halnya popularitas Prabowo Subianto, elektabilitas Jokowi tidak bisa dikonversi menjadi elektabilitas partai.
Adjie mengatakan jika sesuai pola Pemilihan Umum 2009 lalu, sejumlah partai berkemungkinan mengusung pemimpin struktural partainya ataupun mengusung pemenang konvensi sebagai calon presidennya. Menurut Adjie, Jokowi secara jelas tidak masuk ke dalam struktur pengurusan partai berlambang moncong putih tersebut.
LSI memprediksi Megawati Sukarnoputri kembali akan diusung PDIP karena PDIP tidak akan melakukan konvensi untuk memilih calon presidennya.
MAYA NAWANGWULAN
Berita Terkait:
Jokowi Sudah Incar Aparat Berkinerja Buruk
Banyak Kebakaran, Jokowi: Memang yang Bakar Saya?
Bursa Calon Presiden