TEMPO.CO, London - Tim ilmuwan asal Inggris menemukan bahwa atmosfer Mars dulunya kaya karbon dioksida. Namun seluruh gas itu berubah menjadi batu. Temuan ini menjawab misteri di balik kondisi atmosfer Planet Merah yang dingin dan kering.
Penelitian ini penting bagi kelangsungan kehidupan di bumi karena menunjukkan bukti langsung pertama terjadinya "karbonasi" di Mars. Karbonasi berdampak pada menghilangnya karbon dioksida dari atmosfer Mars.
"Memahami mekanisme penghilangan karbon dioksida dari atmosfer Mars bisa menjadi petunjuk untuk mengurangi akumulasi gas rumah kaca di atmosfer bumi," kata tim ilmuwan dari Scottish Universities Environmental Research Centre, University of Glasgow, dan Natural History Museum di London.
Para ilmuwan telah mengakui bahwa akumulasi karbon dioksida di atmosfer berkontribusi penting terhadap pemanasan global. Namun, hilangnya karbon dioksida dari atmosfer Mars sekitar 4 miliar tahun lalu diduga kuat memicu pendinginan Planet Merah.
Dalam satu makalah yang diterbitkan di jurnal Nature Communications, tim ilmuwan menggambarkan hasil analisis Lafayette --meteorit asal Mars-- yang bersumber dari koleksi penelitian Natural History Museum dan Smithsonian Institution di Washington.
Seperti dikutip dari laman Dailymail, Rabu, 23 Oktober 2013, Lafayette terbentuk dari batuan cair sekitar 1.300 miliar tahun lalu. Benturan besar sekitar 11 juta tahun lalu melontarkan batuan dari permukaan Mars menuju bumi. Sejak penemuannya di Indiana, Amerika Serikat, pada 1931, Lafayette telah dipelajari oleh para ilmuwan di seluruh dunia.
Penelitian terbaru ini berfokus pada siderit. Mineral kaya karbon ini sebelumnya pernah ditemukan di Lafayette. Kini tim ilmuwan menemukan bahwa siderit dibentuk melalui proses "karbonasi". Proses ini terjadi ketika air dan karbon dioksida dari atmosfer Mars bereaksi dengan batuan yang mengandung mineral olivin. Reaksi ini kemudian membentuk kristal siderit yang menggantikan olivin.
Siderit inilah yang menangkap karbon dioksida dari atmosfer dan menyimpannya secara permanen di dalam batu. "Lafayette memberikan bukti langsung tentang penyimpanan karbon dioksida di Mars, setelah 1,3 miliar tahun lalu," ujar Tim Tomkinson, pemimpin penelitian dari Scottish Universities Environmental Research Centre.
DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI
Topik Terhangat
Sultan Mantu| Misteri Bunda Putri| Gatot Tersangka| Suap Akil Mochtar| Dinasti Banten
Berita Terpopuler
Video Rekaman Seks Siswa SMP Perlu Ditelusuri
Ada Spanduk Larang Umat Katolik Beribadat
Wah, Wali Kota Airin Dalam Incaran KPK
Uang Rp 2,7 Miliar Bukti Suap Baru Akil Mochtar
Video Agnes Monica Nyanyi Dangdut Ada di Youtube
Vicky Prasetyo Senang Bisa Meng-Islam-kan Corrien