TEMPO.CO, Jakarta - Pencipta lagu Yovie Widianto rupanya gelisah dengan banyaknya lagu dengan lirik campuran berbahasa Inggris yang marak belakangan ini.
"Saya ingin menyampaikan pada teman-teman artis, bahwa seharusnya kita bangga berbahasa Indonesia," kata Yovie saat ditemui Tempo di kawasan Kemang, pada pertengahan Oktober lalu.Menurut dia, parameter untuk dapat menjadi musikus yang bisa go international bukan pada karya yang penuh dengan lirik berbahasa asing.
"Kita harus bangga berbahasa Indonesia. Saya yakin ketika kita go international jangan ganti semua lirik pakai bahasa Inggris. Justru itulah salah satu kesempatan untuk memperkenalkan bahasa negara kita."
Fenomena kuatnya pengaruh budaya K-Pop di Tanah Air pun turut menjadi salah satu bukti bahwa Korea mampu menyebarkan budayanya lewat bahasa.
"Dua tahun terakhir bangsa ini dikuasai musik Korea. Apakah kita mengerti bahasa mereka? Awalnya tidak, tapi akhirnya banyak yang jadi belajar karena tertarik akan musik dan budayanya," ujar pimpinan kelompok musik Kahitna ini.
Fenomena K-Pop, menurut Yovie, hanyalah satu dari sekian banyak fenomena betapa masyarakat Indonesia belum begitu percaya diri dengan kekayaan dari aspek bahasa dan budaya yang dimiliki negeri ini.
"Harusnya kita percaya diri dan bangga sama bahasa Indonesia," kata Yovie.
AISHA
Topik Terhangat:
Gatot Tersangka|Suap Akil Mochtar|Foto Bunda Putri|Dinasti Banten|Sultan Mantu
Berita Terpopuler:
Cherrybelle Sedih Kehilangan Anisa Chibi
Di Singapura, Syahrini Tidur di Kamar Rihanna
Vicky Prasetyo Dikunjungi Kekasih Asal Prancis
Kanye West Tidak Akan Nikahi Kim Kardashian
Tom Hanks Kepingin Jadi Tokoh Jahat Film Batman
Enam Artis Tampil di Jakarta Fashion Week