TEMPO.CO, Denpasar - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyataan, maraknya konflik antarkelompok di Indonesia mencerminkan adanya degradasi moral kebangsaan. Selain itu, kebenaran yang dimonopoli oleh masing-masing kelompok sering kali memicu adanya perselisihan di antara masyarakat.
"Apabila suatu kelompok memonopoli kebenaran, maka ini yang menjadi konflik. Karena kelompok lain juga akan merasa dirinya benar. Nah, maka dari itu, tidak boleh ada yang memonopoli kebenaran," kata Pastika saat membuka Interfaith Youth Forum 2013, di Gedung Wismasabha, Kantor Gubernur Bali, Jumat, 25 Oktober 2013.
Ia juga menilai kedamaian di negeri ini sekarang sangat mahal. Apalagi, banyak kelompok yang memaksakan kebenarannya kepada kelompok lain. Hal itulah yang menurutnya menjadi sumber konflik di Indonesia. "Di mana-mana banyak sekali terjadi konflik karena semua ingin memaksakan kehendak. Memaksa dirinya paling benar. Itu namanya keserakahan akan kebenaran," ungkap Pastika.
Dalam forum yang dihadiri oleh 36 pemuda di seluruh Indonesia dan perwakilan organisasi kampus, Pastika berharap pemuda mampu merumuskan langkah-langkah perdamaian di masa depan. Apalagi, ia beranggapan Sumpah Pemuda yang menjadi spirit berbangsa saat ini sudah mulai terdegradasi. "Para pemuda harus betul-betul ber-Sumpah Pemuda, berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbahasa satu. Kalau tidak, kita bisa tercerai berai," ujarnya.
Sementara Ketua Panitia I Gusti Putu Angga Purana Pidada menyatakan, Interfaith Youth Forum 2013 akan membahas langkah strategis pemuda untuk menciptakan perdamaian. Tak hanya di Indonesia, bahkan untuk perdamaian dunia. "Kita tidak bisa memungkiri bahwa Indonesia damai juga tidak akan terlepas dari dunia yang damai. Jangan mau tersekat-sekat batas negara. Secara universal, perdamaian di seluruh dunia tidaklah berbatas," katanya.
Acara yang dihadiri beberapa pembicara international itu diharapkan mampu mendesak pemerintah agar lebih memperhatikan persatuan dan kesatuan Indonesia. Selain itu, juga untuk meningkatkan rasa nasionalisme pemuda. "Apa jadinya bangsa indonesia jika banyak terjadi konflik? Kami mendesak pemerintah tidak memandang kejadian ini sebelah mata," tegas Angga.
PUTU HERY
Topik Terhangat:
Sultan Mantu | Misteri Bunda Putri | Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
Mitos di KPK, Tahanan Punya Istri Lebih dari Satu?
Pengacara Tak Tahu Suami Airin Punya Wanita Lain
Seks Oral di Kantin Sekolah, Dua Pelajar Dihukum
Menteri Gamawan: FPI Aset yang Perlu Dipelihara
Ruhut: Katanya Ormas Budaya, PPI Kok Ngomong Gosip