TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan isi pesan singkat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kepada beberapa kader yang hendak diajukan ke Dewan Kehormatan partai bukanlah upaya untuk mendiskreditkan ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).
Menurutnya, isi pesan singkat itu hanya untuk memberikan teguran kepada kader yang telah menyebarkan fitnah terkait kunjungan mantan Ketua Umum Demokrat Subur Budhisantoso ke kantor BIN, pada Jumat pekan lalu. "Ini tidak ada hubungannya dengan PPI, dan saya mohon jangan disangkut-pautkan," kata Amir, saat dihubungi, Jumat, 25 Oktober 2013.
"Jadi maksudnya itu yang kami permasalahkan itu soal perilaku kader Demokrat yang menyebarkan berita soal Pak Subur dijemput itu, padahal kan beliau jelas-jelas mengunjungi kantor BIN atas inisiatifnya sendiri," ujar Amir.
Amir juga mengatakan isi pesan singkat bosnya itu tidak bermaksud untuk mengkerdilkan Anas Urbaningrum, mantan loyalis Demokrat yang lalu mendirikan PPI. Menurut Amir, setiap kader Demokrat boleh mengikuti atau bergabung di ormas asalkan tidak berbenturan dengan anggaran dasar rumah tanggai partainya. "Ya tidak masalah kalau bergabung, asal jangan bergabung ke partai lain saja," kata Amir.
Sebelumnya, SBY dikabarkan meminta Dewan Kehormatan memeriksa kader yang bergabung dengan PPI. Pemeriksaan terkait dengan tudingan bahwa PPI dan Anas Urbaningrum kerap menyerang Demokrat dan SBY.
REZA ADITYA
Baca juga
Mitos di KPK, Tahanan Punya Istri Lebih dari Satu?
Pengacara Tak Tahu Suami Airin Punya Wanita Lain
Seks Oral di Kantin Sekolah, Dua Pelajar Dihukum
Menteri Gamawan: FPI Aset yang Perlu Dipelihara