TEMPO.CO, Surakarta - Beberapa proyek di Surakarta, Jawa Tengah, diminati investor saat penyelenggaraan Central Java Investment Business Forum atau Forum Investasi Bisnis Jawa Tengah pada 23-24 Oktober 2013 di Surakarta. Misalnya proyek revitalisasi Pasar Jongke senilai Rp 74,8 miliar, pengelolaan tempat pembuangan akhir sampah Putri Cempo dengan investasi Rp 250 miliar, dan revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug dengan kebutuhan investasi Rp 125 miliar.
Investor asal Singapura berminat mengelola sampah Putri Cempo. Investor itu akan mengubah sampah menjadi gas dan listrik dan dijual ke Perusahaan Listrik Negara. Dalam sehari targetnya 500 ton sampah bisa diolah.
Tapi, investor itu harus mengikuti prosedur lelang terbuka, meski Pemerintah Surakarta menawarkan proyek itu dalam forum investasi. “Kalau Putri Cempo dianggap aset, mau tidak mau investor harus ikut lelang,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta Hasta Gunawan, Ahad 27 Oktober 2013. Lain halnya jika Putri Cempo dianggap masalah kota. “Bisa saja pemerintah Surakarta menggandeng investor untuk mengelolanya.”
Direktur Utama Taman Satwa Taru Jurug Lilik Kristianto menyatakan hal serupa. Meski ada investor yang berminat mengelola Jurug, mereka tetap diikutkan dalam lelang terbuka. “Ada 4 investor yang berminat,” katanya. Jika empat investor itu memang memenuhi persyaratan administrasi, baru dijadikan peserta lelang. Rencananya lelang akan digelar sebelum akhir tahun ini. Salah satu syarat administrasi yaitu investor harus bisa menunjukkan memiliki saldo di bank minimal Rp 25 miliar. “Juga harus berpengalaman mengelola bisnis pariwisata,” ucapnya.
Sebaliknya, Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Surakarta Wahyu Hariyanto mengatakan, jika sudah ada investor yang berminat di proyek yang memang jarang diminati tapi tetap harus ikut lelang terbuka, maka ajang forum bisnis investasi Jawa Tengah menjadi mubazir. “Kecuali kalau proyek itu diminati banyak investor, maka sah-sah saja jika ada lelang terbuka,” katanya.
Menurut dia, sebaiknya dilakukan kerja sama langsung dengan model kemitraan dengan pemerintah daerah. Contoh proyek yang tidak banyak diminati investor seperti membuka kawasan industri dan pengolahan sampah karena butuh keahlian khusus.
UKKY PRIMARTANTYO