TEMPO.CO, Jakarta - Periset dari Founding Fathers Foundation, Dian Permata, mengatakan mudah membuktikan mana survei yang abal-abal dan sungguhan. Cukup dengan memeriksa level of confidence, margin of error, dan jumlah responden dari survei dengan rumus yang sudah tersedia.
"Ini penting buat media yang akan mempublikasikan hasil survei," kata Dian pada konferensi pers hasil survei elektabilitas calon presiden oleh Political Weather Station di Jakarta, Ahad, 27 Oktober 2013. Media, kata Dian, harus cermat memeriksa hasil survei agar publik tak mendapat informasi yang sumir. Dian percaya survei politik akan makin banyak jumlahnya jelang Pemilu 2014.
Dian kemudian mendemonstrasikan cara membuktikan hasil survei yang dirilis PWS. Dengan 1.070 responden, level of confidence 95 persen, dan margin of error plus-minus 3 persen, didapatkan jumlah responden sebanyak 1.067. Artinya, responden dari hitungan rumus hanya terpaut tiga dari jumlah responden yang dilansir lembaga survei.
Selain itu, kata Dian, tingkat kepercayaan hasil survei juga bisa dilihat dari metode pengambilan sampel. Metode pengambilan sampel yang paling tepat untuk survei calon presiden di Indonesia, kata Dian, adalah multistage random sampling. "Karena di sini sistemnya one man one vote," kata Dian.
Dengan menggunakan cara-cara pengujian itu, Dian yakin media bisa menyajikan mana hasil survei yang layak dipublikasikan dan mana yang tidak. Minimal, kata Dian, hasil surveinya sudah tepat secara metode.
KHAIRUL ANAM
Topik terhangat:
Misteri Bunda Putri | Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten
Berita lainnya:
Jokowi: Blusukan di Jakarta Bikin Nangis
Demokrat Ditelanjangi, Ical: Bukan TV One
Pelaku Memanggil Adiguna Sutowo dan Istrinya
Mau Untung Besar dari Sengon, Ini Rumus Jokowi
El Clasico, Neymar Gemilang, Bale Tenggelam