TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang meminta agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo fokus memperhatikan persoalan yang saat ini masih membelenggu wilayah penyangga Jakarta, seperti Tangerang, Bogor, Bekasi, dan Depok. Masalah klasik seperti kemacetan dan banjir adalah dua persoalan utama yang harus diselesaikan dengan cara bersinergi antar daerah.
"Jika tahun pertama pemerintahan Pak Jokowi lebih fokus pada internal, tahun ini kami berharap Jokowi mengajak wilayah penyangga untuk berdiskusi menyelesaikan persoalan yang sampai kini belum juga teratasi," ujar pelaksana tugas Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, kepada Tempo, kemarin.
Menurut Arief, permasalahan utama yang dihadapi oleh Jakarta dan wilayah penyangga lainnya saat ini adalah kemacetan lalu lintas dan banjir. Persoalan tersebut, kata dia, tidak akan bisa diselesaikan jika tidak ada terobosan dan kerja sama yang baik antar wilayah. "Seperti yang terjadi selama ini, DKI melakukan langkah-langkah menangani banjir. Tapi jika wilayah hulu dan hilir tidak diatasi terlebih dahulu, banjir akan tetap terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya," katanya.
Begitu juga dengan kemacetan lalu lintas. Meskipun DKI membangun infrastruktur dan sarana transportasi yang canggih seperti monorel, tapi jika transportasi tersebut tidak terkoneksi dengan wilayah penyangga lainnya, kemacetan di Ibu Kota dan wilayah lainnya belum tentu akan teratasi.
Seharusnya, kata Arief, jalinan kerja sama antara daerah sangat diperlukan dalam mengatasi persoalan di Jakarta yang berdampak pada daerah peyangga Jakarta seperti Tangerang. "Dalam persoalan banjir, sungai-sungai yang menghubungkan antara Jakarta-Tangerang harus dikelola dengan baik, program normalisasi harus berkesinambungan," katanya.
Kerja sama yang ada saat ini, kata Arief, hanya sepotong-sepotong. Seperti kerja sama transportasi publik dalam pengoperasian Transjabodetabek Busline rute Tangerang-Jakarta. Masalahnya yang terjadi saat ini, masyarakat Tangerang belum tertarik mengunakan TransJabodetabek sehingga masih banyak masyarakat Tangerang yang menggunakan kendaraan pribadi. "Padahal, 60-80 persen warga Kota Tangerang bekerja di Jakarta menggunakan kendaraan pribadi," kata Arief.
Dengan jumlah tersebut, kata Arief, Kota Tangerang menjadi salah satu penyumbang kemacetan di Jakarta. Tangerang dan Jakarta, Arief mengatakan, sangat perlu menjalin kerja sama dalam penyedian transportasi massa yang terintegrasi dan murah meriah. "Kami ingin menjadi bagian dari pengembangan transportasi kota Jakarta," ujar Arief. Intinya, Jokowi harus ikut turun tangan membangun silaturahmi Jabodetabekpunjur.
JONIANSYAH
Topik terhangat:
Misteri Bunda Putri | Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten
Berita lainnya:
Jokowi: Blusukan di Jakarta Bikin Nangis
Demokrat Ditelanjangi, Ical: Bukan TV One
Pelaku Memanggil Adiguna Sutowo dan Istrinya
Mau Untung Besar dari Sengon, Ini Rumus Jokowi
El Clasico, Neymar Gemilang, Bale Tenggelam