TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak akan menoleransi aspek keuangan dan hukum pada proses verifikasi klub yang berhak berlaga dalam liga unifikasi tahun depan. Setelah pengumuman penilaian pada 4 atau 5 November mendatang, klub-klub akan diberi waktu selama satu bulan untuk berbenah agar menyesuaikan diri dengan standar yang telah ditetapkan PSSI.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono dalam diskusi di kantor redaksi Tempo, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2013. Salah satu poin dalam standar aspek keuangan itu adalah klub tidak boleh memiliki tunggakan pembayaran baik kepada klub lain maupun kepada pemain dan ofisial.
Sedangkan dalam hal hukum, berdasarkan dokumen draf regulasi standardisasi, sebuah klub diwajibkan memberi deklarasi valid secara hukum yang mengakui regulasi serta statuta FIFA, AFC, dan PSSI. Selain itu, sebuah klub itu juga harus berbadan hukum perseoran terbatas.
Dari klub-klub yang diverifikasi, kata Joko, baru 12 hingga 16 klub yang dinilai memenuhi standar. Jika nantinya setelah dinilai ditemukan bahwa klub yang layak berkompetisi kurang dari 18 klub, Joko mengakui pihaknya harus memberikan sedikit toleransi.
Kelonggaran dalam penilaian, kata Joko, akan diberikan dalam aspek infrastruktur. Kelonggaran ini pun bukan tanpa konsekuensi.
“Misalnya, suatu klub secara finansial dan legal memenuhi syarat. Tapi, dari sisi lampu di stadion (infrastruktur) dia tidak memenuhi, kami bisa toleransi dengan catatan nanti akan ada SOP (standard operating procedure) yang menyatakan bahwa kalau ada penundaan pertandingan dan pertandingan itu tidak bisa dilanjutkan karena tidak ada penerangan yang cukup, tim tuan rumah harus dinyatakan kalah,” Joko menjelaskan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PSSI memberlakukan standardisasi klub untuk menentukan 18 hingga 22 klub yang layak berkompetisi di Liga Super Indonesia (unifikasi) musim depan. Aspek penilaian terdiri dari sporting (berkaitan dengan pembinaan usia dini), legal (hukum), financial (keuangan), personnel and administrative (personal dan administratif), dan infrastruktur.
Setelah mendapatkan enam klub teratas hasil playoff IPL dan ditambah satu klub yang mendapat keistimewaan untuk tidak mengikuti playoff, Semen Padang, PSSI akan mengumpulkan 18 klub ISL dan 7 klub IPL itu pada 4 atau 5 November mendatang. Dalam pertemuan itu, kata Joko, PSSI akan mempresentasikan hasil penilaian serta peringkat klub berdasarkan penilaian tersebut.
Untuk klub-klub IPL, 7 klub yang diverifikasi akan memperebutkan maksimal empat tempat dalam kompetisi musim depan ”sesuai keputusan Kongres Luar Biasa 17 Maret lalu di mana klub ISL mendapat jatah 18 dan IPL 4”.
Setelah memberi kesempatan kepada klub untuk berbenah selama sebulan seusai pertemuan pada 4 atau 5 November, Joko berharap pihaknya bisa mendapatkan minimal 18 dan maksimal 22 klub yang layak mengikuti kompetisi tahun depan.
Jika didapatkan 22 klub, kata Joko, PSSI harus membagi kompetisi dalam dua wilayah. Sebab, jika hanya satu wilayah, jangka waktu satu tahun dinilai tidak cukup untuk memberlakukan sistem kompetisi penuh, mengingat adanya pemilihan umum, Piala AFF, dan Piala Dunia tahun depan.
GADI MAKITAN