TEMPO.CO, Mataram - Kunjungan wisatawan asing ke kawasan wisata Senggigi, Lombok, mulai membaik. Sebagian besar datang dari Singapura dan Australia. Kini Senggigi bahkan menjadi destinasi paket perkawinan yang disukai oleh pasangan dari Korea Selatan, Taiwan dan Australia.
Kenaikan kunjungan wisatawan asing tersebut dikemukakan oleh Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Nusa Tenggara Barat (BBPD NTB) Awanadhi Aswinabawa dan Direktur Penjualan Hotel Sheraton Senggigi Jelantik Suharta, Rabu, 30 Oktober 2013 sore.
Bahkan, saking padatnya wisatawan ke Lombok, kata Awanadhi, penerbangan dari Perth akan ditingkatkan. "Dari empat kali seminggu menjadi setiap hari," katanya.
Sejak 24 September 2013 lalu, rute Perth Australia Barat dihubungkan langsung oleh maskapai penerbangan murah Jet Star dari Australia. Menggunakan pesawat Airbus 320 kapasitas 160 seat, load factor setiap penerbangannya mencapai 87 persen. Maskapai ini juga akan membuka rute baru dari Sidney dan Melbourne.
Sebelum penerbangan langsung ini, wisatawan Australia datang melalui Bali. Angka kedatangannya tidak lebih 200 orang sebulan. Sebelum ada kerusuhan etnis 17 Januari 2000 di Kota Mataram, wisatawan Australia menduduki peringkat tiga.
Adanya rute Perth-Lombok, menurut Awanadhi, dipengaruhi latar belakang warga Australia Barat yang banyak bekerja di daerah tambang sehingga waktu libur mereka dimanfaatkan ke Lombok yang jarak terbangnya hanya tiga jam 40 menit.
Director of Sales Hotel Sheraton Senggigi Jelantik Suharta memastikan kawasan wisata Senggigi yang sempat pudar akan kembali ramai dengan kedatangan warga Australia. Didukung fasilitas hotel berbintang lima plus dan restoran skala internasional, kata dia, Senggigi akan kembali bersinar. "Senggigi bernafas kembali," ucap Jelantik Suharta.
SUPRIYANTHO KHAFID
Topik Terhangat:
Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochtar | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
Detik-detik Menegangkan Penangkapan Heru
Soal Lurah Susan, Menteri Gamawan Pasrah
Kekayaan Prabowo Lebih dari Rp 1,6 Triliun
Tolak Ahok, PPP Dinilai Mirip Anak Kecil
Polisi Penangkap Heru Teman Sekelas di SMA