TEMPO.CO, Surabaya - Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) berhasil menemukan cadangan hidrokarbon potensial di sumur eksplorasi Lapangan Sumber 1A Desa Sumber, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. General Manager JOB PPEJ, Eddi Fritz Dominggus mengatakan dari hasil tes DST-3 diketahui bahwa sumur eksplorasi Sumber-A1 memiliki rate gas dengan choke 32/64 sebesar 6.6 MMscfd dan kondensat 216 barel per hari (bph).
Untuk memastikannya, Eddi harus menghitung lagi besarnya cadangan dengan melanjutkan uji produksi. "Kami berharap warga bisa memahami dan mendukung," kata Eddy lewat pernyataan tertulis yang diterima Tempo, Ahad 3 November 2013.
Dengan temuan itu, Joint Operating berhasil menambah cadangan hidrokarbon nasional. Namun untuk menghitung besarnya cadangan hidrokarbon tersebut masih butuh uji produksi lagi. Perseroan segera melakukan DST-4 sekitar satu minggu pada interval lapisan di atasnya sebab data lapisan ini lebih berpotensi dibandingkan DST-3.
Karena itu, JOB-PPEJ berharap bisa mendapatkan dukungan penuh dari warga sekitar seperti yang selama ini terjadi. Beberapa hari belakangan, warga Desa sumber menolak aktivitas eksplorasi JOB PPEJ. "Ini penting untuk bisa menambah cadangan energi nasional. Pada saatnya nanti akan menambah produksi minyak dan gas yang sangat dibutuhkan untuk menunjang perekonomian nasional," ujarnya.
Soal keluhan warga terhadap kerusakan rumah yang diduga akibat getaran aktivitas uji produksi, Eddi siap bertanggungjawab jika kerusakan itu memang benar diakibatkan uji produksi sumur Sumber-1A. Pemerintah Daerah Tuban dan JOB-PPEJ, kata Eddi, akan melakukan investigasi untuk memastikan kebenaran teriakait kerusakan rumah yang dikeluhkan warga akibat getaran kegiatan uji produksi di sumur eksplorasi Sumber-1A.
Ia menegaskan, investigasi tidak untuk mempersulit proses ganti rugi, namun ingin memastikan semua pengeluaran dalam proses produksi migas di JOB-PPEJ bisa dipertanggungjawabkan karena menyangkut dana cost recovery.
DIANANTA P. SUMEDI