TEMPO.CO, Subang - Testing CPNS kategori 2 di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang dilangsungkan serentak pada Ahad, 3 November 2013, diselimuti isu jual-beli kursi. Bupati Subang, Ojang Sohandi, yang saat ditemui Tempo sedang memantau pelaksanaan tes di SMKN 1 Subang tak menampik adanya isu jual-beli kursi CPNS tersebut.
"Isu itu memang santer. Bahkan katanya melibatkan para kepala SOPD. Tapi, kami pastikan itu tidak akan terjadi," ujarnya.
Sebab, semua proses mulai dari pembuatan soal, pemeriksaan hasil tes, hingga penetapan pelulusan itu ada di tangan BKN yang bekerja sama dengan konsorsium 10 perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. "Pemkab Subang hanya bertindak sebagai penyelenggara," tutur Ojang.
Seorang peserta testing, Neng Hayati, mengaku ada yang menawarinya jaminan kelulusan tes dengan catatan menyetor uang tunai Rp 100 juta sampai Rp 120 juta kepada seorang pejabat dinas pendidikan kecamatan. "Tapi saya tolak karena saya dapat informasi bahwa testing CPNS kategori 2 itu segala sesuatunya diatur oleh pusat," ujar Neng.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Subang, Nina Herlina, menyebutkan jumlah sukwan yang mengikuti tes sebanyak 7.000 orang. "Yang terbanyak guru dan tenaga kesehatan," ujar Nina.
Ia menyebutkan, materi testing menyangkut soal Pancasila, UUD 45, dan umum, serta kompetisi dasar dan khusus. Menurut Nina, hasil penilaian sebagai dasar kelulusan testing akan didasarkan pada perolehan nilai tertinggi dengan sistem passing grade. "Kabarnya, yang akan diterima itu kuotanya 30 persen secara nasional," kata Nina.
NANANG SUTISNA