TEMPO.CO, Jakarta - Udur Novi Rivawaty ke luar ruangan dengan dipapah. Padahal guru honorer sekolah dasar itu sedang mengikuti tes calon pegawai negeri sipil di GOR Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. "Anak saya hamil sembilan bulan. Pecah ketubannya tadi pagi, tapi tetap mau ikut tes," ujar sang ibu, Rusmawan Manalu, 55 tahun, kepada Tempo, Ahad, 4 November 2013. Ia tampak cemas, berharap anaknya bisa merampungkan tes siang ini.
Novi sudah merampungkan satu tahapan tes yang digelar pada pukul 08.20 hingga 11.20 itu. Ia menjalani tes di dalam GOR Simprug bersama sekitar 8.000 peserta lain. "Tadi tiap mengarsir (jawaban) perut terasa sakit," ujar Novi sambil dipijiti suaminya di ruang istirahat.
Keningnya berkeringat, ia duduk berselonjor menggunakan dua kursi yang direkatkan. Novi yang sejak 2004 menjadi guru honorer bertekad merampungkan tes ini. "Jadi PNS itu cita-cita saya," ujarnya.
Novi terlihat cemas kala peserta lain beristirahat dalam jeda antara tes tahap satu dan tahap dua, sekitar pukul 11.30 WIB. Ia tampaknya merasa makin nyeri. Kepada suaminya ia berbisik tak tahan lagi. Saat itulah Novi dibawa dan dibaringkan di ruang panitia yang lebih adem. Ia berselonjor di sofa. Dari luar terlihat panitia sedikit panik, hingga terdengar teriakan, "Panggil ambulans!"
Keluarga dan panitia sepakat untuk segera melarikan Novi ke rumah sakit. "Perutnya sudah sakit katanya," ujar sang ibu. Ia mengatakan semoga ada keringanan dari pihak panitia untuk menunda jadwal tes anaknya. "Ia ingin sekali jadi guru, PNS. Jadi bisa tetap mengabdi, cerdaskan anak bangsa," ujarnya.
Petugas medis lalu mendatangi ruang panitia. Di luar, peserta lain tampak mengerubungi mencari tahu penyebab kehebohan itu. Beberapa tampak kaget dan sedih melihat kondisi Novi. Wanita berbaju biru tua itu dipindahkan dari sofa ke ranjang berjalan untuk dibawa ke ambulans.
Petugas Satpol Pamong Praja mensterilkan jalur dari peserta lain yang ingin melihat kondisi Novi. Seorang di antaranya tampak mendekat, berkata kepada Novi, "Sabar ya, yang kuat," sambil menepuk bahunya. Novi malah menangis.
Ketua Panitia Tes CPNS Kategori II Pemprov DKI Jakarta di GOR Simprug, Chaidir, menyatakan telah mengirim panitia untuk menyusul Novi ke rumah sakit. "Kalau mau lanjut, ia harus mengikuti tes dari sana, kalau kondisinya masih baik-baik saja," ujarnya.
Namun, kalau Novi tidak dapat melanjutkan tes, tak ada lagi kompensasi waktu baginya. Novi akan dianggap tak mengikuti ujian. "Karena hari ini juga harus diserahkan ke Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara," ujarnya.
Total 8.753 pegawai honorer mengikuti tes siang ini. Sebelas lokasi tes dibagi untuk ribuan orang tersebut di kompleks SOR Pertamina Simprug. Beberapa kebagian tempat di dalam SOR, di koridor, jalan raya, hingga tribun kolam renang. Sebanyak 30 persen, beserta sejumlah peserta tes di wilayah lain, akan diangkat menjadi CPNS. Dan pada hari ini, mereka harus sukses melewati dua tahap tes yang akan berakhir pukul 14.00.
M. ANDI PERDANA