TEMPO.CO, Yogyakarta - Penyanyi Ari Lasso, 40 tahun, mengaku saat ini belum tertarik lagi menggunakan hak pilihnya pada pemilihan presiden pada 2014 mendatang. Mantan vokalis Dewa 19 ini mengaku baru sekali menggunakan hak pilihnya, yakni pada tahun 2009 lalu. Tetapi Ari mengaku kecewa dari hasil pemilu presiden tersebut.
"Itu pertama kali saya mencoblos, tapi kok semakin seperti ini jadinya. Tak ada perubahan berarti," kata Ari saat ditemui Tempo di Yogyakarta, Sabtu petang, 2 November 2013.
Kekecewaan pelantun lagu Mengejar Matahari ini terutama dalam bidang pemerintahan dan penegakan hukum yang kian tidak pasti. "Semuanya ternyata bisa tertebak, bermain dan mengurus kepentingan sendiri-sendiri, baik eksekutif maupun legislatifnya," musikus dengan enam album solo ini menjelaskan.
Kasus korupsi yang menimpa mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar pun, menurut dia, hanya bagian dari sesuatu yang dapat ditebak dalam bidang penegakan hukum itu. "Itu kan yang baru terbuka, yang lain paling hanya menunggu giliran," kata pasangan duet penyanyi Bunga Citra Lestari dalam lagu Aku dan Dirimu ini.
Namun, yang membuat penyanyi kelahiran Madiun, Jawa Timur, ini lebih kecewa tatkala di tengah sengkarut negeri, sosok kepemimpinan dan negarawan urung hadir. Pemerintahan periode kedua di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilainya masih terlalu banyak mengurusi hal-hal yang kurang krusial dan tidak mengakomodasi kepentingan luas.
"Seperti masih sibuk dengan urusan internal partai, sehingga membuka peluang diserang lawan-lawan politik, khususnya di lembaga legislatif," kata dia.
Ari pun sampai saat ini mengaku tidak tahu lagi apa hasil terbaru dari pembangunan selama periode reformasi ini. "Saya enggak tahu atau mungkin kurang diberitakan media. Kalau dulu, ada waduk yang baru dibangun, semua orang tahu," kata Ari, yang tak memiliki calon presiden ideal selama era reformasi bergulir.
Dengan berjalannya 15 tahun era reformasi ini pun, Ari jadi berpikir ulang apakah akan menggunakan hak pilihnya lagi pada 2014 mendatang.
PRIBADI WICAKSONO