TEMPO.CO, Pacitan - Kepolisian Resor Pacitan, Jawa Timur mengejar dua perampok yang beraksi di Pasar Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, Pacitan, kemarin pagi. Perampok bersenjata api pistol jenis FN itu menggondol dua kilogram perhiasan emas dan uang tunai dari dua toko emas di pasar tersebut. Kerugian akibat perampokan itu ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. “Kami berupaya menutup jalan mereka,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pacitan, Ajun Komisaris Sukimin, kemarin.
Menurutnya, sejumlah petugas dari 12 kepolisian sektor dan tim buru sergap Satuan Reserse Kriminal telah disiagakan di jalur penghubung Pacitan–Ponorogo, Pacitan-Trenggalek, dan Pacitan–Wonogiri (Jawa Tengah). Polisi telah memeriksa lokasi kejadian dan menemukan sejumlah selongsong peluru.
Hari Wiryono, seorang saksi mata, menuturkan peristiwa perampokan itu terjadi pada Ahad pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Dua orang lelaki turun dari sepeda motor Suzuki Satria FU dan langsung menembakkan pistolnya. Sembari berjalan menuju toko emas incarannya, kedua pria yang mengenakan helm dan penutup muka itu menyuruh orang-orang yang ada di lokasi untuk bertiarap. Mereka mengeruk perhiasan emas di etalase, lantas memasukkannya ke dalam tas kecil.
Sugiyono, ayah pemilik toko emas Endro Tri Subroto, bermaksud melawan dengan melempar dua anak timbangan. Namun, gelagat warga Desa Wonoanti itu lebih dulu diketahui perampok yang langsung menembaknya. Satu peluru akhirnya bersarang di tubuh Sugiyono. “Yang kena tembak pinggul kiri hampir tembus bokong,” kata Sugiyono ditemui di Paviliun Anggrek RSUD Pacitan.
Sebelum meninggalkan lokasi, para perampok memberondong tembakan ke arah atas, bawah, dan samping. Keduanya bergegas keluar dan berhasil kabur ke arah timur (Trenggalek). “Motornya berpelat AG (Karesidenan Kediri),” kata Sugiyono.
NOFIKA DIAN NUGROHO