TEMPO.CO, Jakarta -Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) menyatakan mulai menata ulang slot penerbangan di beberapa bandara sejak September silam. "Sejak "delay" Lion Air yang panjang waktu September kemarin, untuk rute Padang itu," kata Direktur Keselamatan dan Standar LPPNPI, Wisnu Darjono, saat dihubungi Tempo, Selasa, 5 November 2013.
Ia menjelaskan, pengaturan dilakukan untuk slot lepas landas dan mendarat bagi pesawat di Bandara Soekarno-Hatta serta bandara-bandara yang menjadi feeder. Untuk bandara-bandara feeder, Wisnu melanjutkan, lalu lintas penerbangan masih dalam batas normal, belum sepadat Bandara Soekarno-Hatta.
"Untuk bandara-bandara feeder, yaitu Bandara Juanda (Sidoarjo), Bandara Ngurah Rai (Denpasar), Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar), serta Bandara Kualanamu (Deli Serdang), sebenarnya sudah stand by 24 jam," ucapnya.
LPPNPI mengungkapkan, lalu lintas penerbangan di lima bandara ditata ulang. "Dirapihkan, supaya jarak waktu pendaratan antarpesawat tidak terlalu dekat," ucap Wisnu.
Ia menjelaskan, penataan dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng), Bandara Juanda (Sidoarjo), Bandara Ngurah Rai (Denpasar), Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar), serta Bandara Kualanamu (Deli Serdang). Penataan ulang tersebut dilakukan agar kepadatan aktivitas penerbangan tidak terpusat di satu bandara. "Pengaturan juga dilakukan agar keterlambatan atau delay penerbangan tidak terlalu lama."
Wisnu menambahkan sebelum lalu lintas penerbangan dirapihkan kembali, ada 79 aktivitas penerbangan dalam satu jam. Dengan jumlah itu, jarak waktu pendaratan antarpesawat kurang dari tiga menit. Sekarang, jumlah tersebut berkurang menjadi 72 aktivitas penerbangan setiap jam.
"Saat ini jarak antarpendaratan pesawat sudah tiga menit," ujar Wisnu. Ia mengatakan, ketika jarak waktu pendaratan antarpesawat kurang dari tiga menit, pesawat lain yang hendak lepas landas menjadi tertunda. Hal itu menjadi salah satu penyebab delay.
Wisnu mengungkapkan, penataan harus dilakukan di lebih dari satu bandara. "Karena, sebagai contoh, pendaratan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta akan berpengaruh dengan aktivitas di Juanda," kata dia.
MARIA YUNIAR